Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Bersinergi, Transisi Energi dengan Tinggalkan Batu Bara Lewat Pemanfaatan Biomassa

Indonesia Bersinergi, Transisi Energi dengan Tinggalkan Batu Bara Lewat Pemanfaatan Biomassa Batu Bara | Kredit Foto: IST

Bahkan dengan skema multiusaha kehutanan, pemanfaatan hutan industri dapat lebih dioptimalkan. Tidak hanya dari pengelolaan hutan produksi, lahan-lahan tidak produktif seperti lahan ex pertambangan juga dapat diberdayakan sebagai lahan untuk pengembangan industri biomassa berbasis kayu. Begitu juga pemulihan lahan ini dapat dipercepat dengan budidaya tanaman energi seperti kaliandra, agar lahan terdegradasi tetap bisa memiliki nilai ekonomi melalui biomass berbasis kayu.

Didampingi perwakilan Indika Nature, Dominicus Wimbuh Wibowo, dan perwakilan ITMG, Ignatius Wurwanto, Deputi Nani menjawab keraguan media perihal kekhawatiran pengembangan biomassa akan menambah eksploitasi hutan alam. Nani Hendiarti menegaskan pengembangan biomassa berbasis kayu akan menggunakan pemanfaatan hutan produksi dan pemanfaatan lahan yang rusak dan tidak produktif, sehingga tidak perlu melakukan alih fungsi dari hutan alam.

Baca Juga: Harus Segera Evaluasi, NasDem Dinilai Tak Akan Merasakan Anies Baswedan Effect: Masih Ada...

Dominicus Wimbuh Wibowo menegaskan Indika Nature mengembangkan biomassa berupa wood chip dan wood pellet dari hutan produksi PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan) di Kalimantan Timur dengan menanam kaliandra. Kaliandra sangat ekonomis karena cukup sekali penanaman dan dapat terus berproduksi selama 25 tahun. Ignatius Wurwanto menambahkan bahwa sebagai perusahaan pertambangan batubara, ITMG mendorong pemanfaatan lahan terdegradasi dengan biomassa yang dapat dimanfaatkan di PLTU mandiri. Indika Nature bekerja sama dengan ITMG dalam pilot project kemitraan pengusahaan biomassa dan batubara yang sedang digagas Kemenkomarves.

Biomassa berbasis kayu juga akan berperan dalam transisi energi phase down PLTU batubara. Karakter biomassa berbasis kayu yang bersumber dari pengelolaan hutan lestari yang carbon neutral  mengurangi emisi karbon dibanding pemanfaatan energi konvensional.

Pemanfaatan biomassa secara bertahap dalam co-firing (pembakaran bersama) akan mengurangi pemanfaatan batubara. Dengan karakter yang menyerupai batubara, dengan didukung oleh intervensi teknologi di PLTU, biomassa berbasis kayu ditengarai mempercepat transisi energi menuju phase down coal sesuai misi COP26 Glasgow yang telah disepakati Indonesia.

Prinsip sustainability menjadi hal yang utama didalam pengembangan dan produksi biomas juga dengan mengajak local community untuk bekerja sama sehingga berimplikasi terhadap penurunan angka kebakaran hutan, alternatif pemulihan lahan ex pertambangan ilegal dan pembalakan liar.

Baca Juga: Taipan Batu Bara Low Tuck Kwong Kipas-Kipas Cuan, Raup Miliaran Rupiah dari Saham Bayan Resources

Kemenkomarves telah melakukan kajian untuk persiapan pelaksanaan pilot project kemitraan pengusahaan biomassa dan batubara dengan mendorong pengembangan biomassa dari hutan produksi dan biomass dari reklamasi/pemulihan lahan terdegradasi. Pilot project ini sedang dipersiapkan untuk dilaksanakan di Bontang, Kalimantan Timur (ITMG dan Indika Nature) dan Tanjung Enim Sumatra Selatan (PT.BA). Pilot project ini dipersiapkan agar di masa yang akan datang dapat menjadi showcase transisi energi phase down coal dengan energi terbarukan sekaligus percepatan pemulihan lahan terdegradasi menjadi kembali bernilai ekonomi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: