Ahok 2 Kali Singgung Sosok 'Pintar Ngomong' Sambil Bawa-bawa Pengalaman Pilkada 2017, Singgung Anies Baswedan?
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat memaknai alasan dirinya kalah hingga sempat ditahan di Mako Brimob, Depok. Ia bersyukur lantaran menjadi seseorang yang bisa menerima keadaan.
"Jadi sekali lagi, bagi saya secara pribadi saya mensyukuri kenapa kalah. Kenapa ditahan, saya bersyukur atas itu semua. Makanya saya lebih sehat ketika saya bisa menerima semua ini, saya jadi lebih sehat, ketika saya bisa memaafkan saya jadi sehat," ucapnya seperti dilansir dari youtube channel Refly Harun, Selasa (08/11/22).
Ahok menyampaikan ini ketika acara reuni relawan Pilgub 2017 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
Ia kemudian kembali menyinggung soal seseorang yang pintar ngomong. Ia menilai seseorang yang pintar berbicara kini dianggap orang hebat.
"Dan saya bisa melihat ini secara gambar besarnya gitu ya, coba kalau kita bayangkan gitu ya tahun kemarin saya masih jadi gubernur, ini saya sudah turun ini, tapi yang pinter ngomong itu dikira orang hebat kan?" kata dia.
Menurut, Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun kata-kata Ahok seperti dendam yang tak pernah selesai.
Baca Juga: Ramah ke Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, Inikah Sinyal Presiden Jokowi untuk Pilpres 2024?
“Soal luka akibat Pilkada DKI ini, padahal Presiden Jokowi sebagai katakanlah patronnya Ahok sudah dua kali menang dan Prabowo yang dikalahkan sudah legowo. Dia bahkan ikut gabung dengan pemerintah dengan meninggalkan luka bagi pengikutnya dulu,” kata Refly.
“Nah makanya lucu menurut saya, yang nggak bisa move on itu siapa? Kan ternyata yang nggak bisa move on itu mereka yang kalah di 2017 sementara mereka yang kalah di 2019 ya bisa move on,” tambahnya.
Refly juga mempertanyakan, kenapa tiba-tiba Ahok datang ke acara reuni relawan Pilgub 2017 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta Selatan itu.
“Tapi kita tidak tahu kenapa kemudian ada pertemuan para relawan ini. Apa ada kaitannya dengan pencapresan Ganjar misalnya yang dianggap dekat dengan Ahok dan dekat dengan klik istana atau bagaimana?,” tanya dia.
Refly mengatakan, haram hukumnya bagi Ahok sebagai komisaris utama Pertamina ikut berkampanye dalam politik.
“Ya kan tidak boleh berkampanye kalau cuma sekedar kangen-kangenan oke lah. Tapi kalau itu dimaksudkan sebagai cikal bakal menjadi Backbone nya Ganjar, nggak boleh,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty