Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ASSA Gelontorkan Dana Rp9,99 Miliar Buat Perkuat Logistik di Bidang Cold Chain

ASSA Gelontorkan Dana Rp9,99 Miliar Buat Perkuat Logistik di Bidang Cold Chain Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyuntikkan dana sebesar Rp 9,99 miliar ke anak perusahaan PT Adi Sarana Investindo (ASI). 

Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto mengatakan bahwa perusahaan terus memperkuat lini logistik dengan memberikan layanan integrated cold chain solutions kepada pelanggan. Cold chain atau rantai dingin adalah sebutan untuk rantai pasok (supplai chain) yang menjaga suhu barang agar tetap rendah, mulai dari produksi, penyimpanan, distribusi, dan logistik terkait untuk menjaga kualitas produk tertentu, seperti produk pertanian segar, makanan laut, makanan beku, film fotografi, bahan-bahan kimia, dan produk farmasi.  

“Peningkatan modal yang merupakan transaki afiliasi tersebut tidak memiliki benturan kepentingan, sehingga tidak memerlukan persetujuan pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur di dalam POJK 42 Tahun 2020,” ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: Luasnya Peluang Konten Digital, Ubah Media Sosial Jadi Sarana Produktif Berkarya

Ekspansi ke bidang cold chain ini merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk terus mengembangkan model bisnis end to end logistic dari ASSA Group. Melalui tambahan layanan cold chain ini, ASSA Group berharap dapat semakin memenuhi berbagai bentuk kebutuhan jasa pengiriman dari pelanggan.

”Kita berharap, ke depannya ASSA akan semakin dapat memenuhi segala bentuk kebutuhan masyarakat akan berbagai bentuk jasa pengiriman, dimana kita meyakini ke depannya kebutuhan cold chain solution akan semakin bertumbuh,” tambahnya.

Pada Januari-September, Perseroan membukukan laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 123,57 miliar, naik 41% dari Rp 87,74 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Melalui tiga pilar bisnis utama miliknya, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, Jasa Logistik car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online-to-Offline used car dealers-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspressAnteraja), Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,63 triliun, naik 33% dari Rp 3,48 triliun pada periode yang sama tahun 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: