Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Militer Prancis Akhirnya Dikuak Macron, Ikut Perang Rusia-Ukraina?

Strategi Militer Prancis Akhirnya Dikuak Macron, Ikut Perang Rusia-Ukraina? Kredit Foto: Reuters/Sarah Meyssonnier
Warta Ekonomi, Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (9/11/2022) akan mengungkap strategi militer negara itu hingga akhir dekade di tengah perang Rusia di Ukraina.

Macron dijadwalkan berpidato di kapal induk Dixmude, yang berlabuh di pangkalan militer Mediterania Toulon, yang menampung lebih dari 24.000 tentara.  

Baca Juga: 'Tidak akan Ada Satu Sentimeter pun Tanah Ukraina yang Lepas ke Rusia'

Macron kemudian akan meninjau kapal selam nuklir terbaru Prancis, yang diberi nama Suffren, sebelum bertemu dengan beberapa anggota komando elit Angkatan Laut.

Tinjauan strategis nasional Prancis dimaksudkan untuk menentukan arah pertahanan negara hingga 2030. Tetapi rincian anggaran tidak disebutkan.

Menurut seorang pejabat tinggi militer Prancis yang berbicara dengan syarat anonim, strategi baru akan memungkinkan Prancis untuk menegaskan kembali ambisinya menjadi kekuatan penyeimbang di kancah internasional pada 2030.

Saat perang kembali terjadi di benua Eropa, Prancis ingin fokus pada peningkatan pembangunan kapasitas pertahanan Uni Eropa yang sebagian besar masih bergantung pada Amerika Serikat dan NATO.

“Perang di Ukraina memungkinkan kami untuk bergerak maju dalam pertahanan Eropa. Kami sekarang berada dalam situasi di mana Prancis adalah satu-satunya negara Uni Eropa yang memiliki senjata nuklir. Ini memberi kami tanggung jawab khusus," ujar pejabat itu.

Dokumen strategis baru Prancis menyatakan bahwa, negara itu akan mempertahankan penyangkalan nuklir yang kuat dan kredibel dan kapasitas untuk memimpin operasi militer. Termasuk operasi dengan intensitas tinggi, secara mandiri atau dalam koalisi.

Pasukan Prancis juga akan mempertahankan kehadiran mereka di luar negeri di wilayah yang membentang dari Afrika sub-Sahara hingga Timur Tengah, melalui Tanduk Afrika.

Di masa depan, Prancis akan bekerja "dalam kemitraan" dengan negara-negara terkait dan fokus pada dukungan dalam peralatan, pelatihan, dan intelijen.

Di tengah tujuan strategis lainnya, Prancis bertujuan untuk berkontribusi pada stabilitas zona Indo-Pasifik dan memastikan kebebasan bertindak di “ruang bersama global” termasuk dasar laut dalam, laut lepas, luar angkasa, dan dunia maya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: