Hampir Kehabisan Ide, Iran Kerahkan Polisi Khusus yang Menunggang Kuda karena...
Iran dikabarkan mengerahkan polisi khusus yang menunggang kuda dalam upaya untuk menahan lebih dari tujuh minggu protes antihijab yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Mereka terlihat bergerak di jalan-jalan Teheran untuk meredam demonstrasi, menurut sebuah video yang diposting di media sosial dan diverifikasi oleh AFP.
Baca Juga: Kemesraan Iran dan Rusia Picu Situasi Luar Biasa di Timur Tengah, Ramalan Israel Jangan Disepelekan
Unit khusus yang berpatroli terlihat berdiri di depan deretan bendera nasional Iran di jalan utama di lingkungan barat laut Sadeghiyeh.
Dibentuk pada tahun 2013, divisi angkatan kepolisian Iran - yang dikenal sebagai Asvaran - terdiri dari kuda Turkoman dan Arab, antara lain.
Unit kavaleri telah terlihat di jalan-jalan ibukota Iran di masa lalu, terutama selama parade, tetapi jarang terlihat dikerahkan selama protes.
Iran telah diguncang oleh gerakan protes yang meletus ketika Amini, 22, meninggal setelah penangkapannya karena diduga melanggar aturan pakaian jilbab ketat Iran untuk wanita.
Kondisi itu membuat pwrempuan muda negara itu bergerak, melepas dan membakar penutup kepala mereka dan meneriakkan slogan-slogan anti-rezim.
Mereka menghadapi pasukan keamanan di jalan meskipun tindakan keras yang telah menewaskan puluhan orang.
Amini, seorang Iran asal Kurdi, meninggal pada 16 September, tiga hari setelah dia ditangkap di Teheran oleh polisi moral, memicu protes nasional.
Pihak berwenang Iranjuga telah mengadopsi berbagai taktik dalam upaya untuk menekan protes, yang oleh para pejabat disebut sebagai "kerusuhan".
Pasukan keamanan telah menembak langsung ke pengunjuk rasa menggunakan peluru tajam, tembakan burung, gas air mata dan bahkan bola cat.
Pemerintah juga telah memberlakukan pembatasan internet, termasuk memblokir akses ke Instagram dan WhatsApp, dan telah melancarkan kampanye penangkapan massal Kelompok Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 186 orang dalam penumpasan protes Amini.
Setidaknya 118 lainnya orang-orang telah kehilangan nyawa mereka dalam protes yang berbeda sejak 30 September di Sistan-Baluchistan, sebuah provinsi berpenduduk mayoritas Muslim Sunni di perbatasan tenggara Iran dengan Pakistan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: