Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi Dianggap Dukung Sana-sini, Rocky Gerung: Relawannya Baper, Tokoh-tokohnya Caper!

Presiden Jokowi Dianggap Dukung Sana-sini, Rocky Gerung: Relawannya Baper, Tokoh-tokohnya Caper! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mengkritik sikap presiden Jokowi yang tidak bisa netral menjelang Pilpres 2024.

Diketahui, banyak tokoh politik yang menjabat sebagai ketua partai hingga menteri di dalam kabinet Jokowi akan bersaing dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Rocky Gerung Pertanyakan Langkah Tokoh-tokoh Politik Minta Restu Jokowi Jelang Pilpres 2024: Apa Gunanya Kongres dan Munas?

“Jangan-jangan saya bilang ini kultur baru di kita, kultur demokrasi monarki. Iya kalau dirumuskan relawannya baper, tokoh-tokohnya caper,” kata Rocky melalui youtube channelnya, Kamis (10/11/22).

Rocky juga menyinggung mengenai pernyataan baru Presiden Jokowi yang mengatakan jatah Pilpres 2024 adalah milik Prabowo Subianto. 

Baca Juga: Ternyata Ada Dua Alasan Mengapa Presiden Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo Subianto

“Pak Prabowo caper itu, atau kalau lebih-lebih tajam lagi yaitu saya bilang sikap cemen gitu,” kata Rocky. 

“Tapi itu kan bahasa politik, Prabowo bilang begitu terpaksa karena dia ada di dalam (pemerintahan),” tambahnya.

Tentang dukungan Presiden Jokowi, kata Rocky bisa dibilang adalah bahasa yang diperhalus. 

Baca Juga: Ternyata Ada Dua Alasan Mengapa Presiden Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatah Prabowo Subianto

“Kan nggak mungkin dia (Jokowi) mengatakan bahwa wah payah Pak Prabowo karena Pak Prabowo ada di dalam (pemerintahan), Airlangga ada di dalam juga.,” katanya. 

“Jadi kita mesti bedakan mereka sebagai Menteri pasti muji-muji Jokowi kan. Tetapi begitu ada persaingan politik batas itu hilang, dia mesti kembali pada konstituennya tuh yang menghendaki otonomi kan jadi itu intinya sebetulnya,” tambahnya. 

Namun Rocky menambahkan saat presiden telah mengucapkan dukungannya ke publik, artinya dia sudah punya preferensi. 

Baca Juga: Jokowi Bilang 2024 Jatahnya Prabowo, Hasto: Kalau pemimpin itu bukan jatah menjatah

“Pertanyaannya, apa hak presiden untuk mengatur? Jadi Presiden akan bilang Munas Golkar itu harus dibatalkan, demikian pula sebuah Munas Gerindra harus dibatalkan,” katanya. 

“Karena saya hanya peduli Munas Gerinda itu nggak boleh diucapkan jadi mestinya Pak Prabowo juga mengatakan, ‘iya terima kasih Pak Presiden tetapi itu bukan cara demokratis untuk mendukung seseorang’,” jelas Rocky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: