Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taiwan jadi Isu Paling Kuat Dibahas Joe Biden dan Xi Jinping di KTT G20, Begini Prediksinya

Taiwan jadi Isu Paling Kuat Dibahas Joe Biden dan Xi Jinping di KTT G20, Begini Prediksinya Kredit Foto: Twitter/msaid_didu
Warta Ekonomi, Washington -

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali akan menjadi ajang pertemuan Presiden Amerika Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. 

Kedua pemimpin dunia itu dipastikan membahas sejumlah topik pada pertemuan monumental itu.

Baca Juga: 'Ada Instruksi Joe Biden Meminta Bank-bank Amerika Bekerja dengan Rusia'

Dalam keterangannya pada Kamis (10/11/2022), Biden mengatakan Taiwan akan menjadi salah satu isu utama ketika ia bertemu dengen Xi pekan depan.

"Saya yakin kami akan membahas Taiwan ... dan yang ingin saya lakukan ketika berbicara dengannya adalah menjabarkan apa saja batasan kami,” ujar Biden, dikutip dari BBC. Gedung Putih sebelumnya telah mengonfirmasi pertemuan kedua kepala negara.

Diharapkan, pembicaraan itu dapat menghasilkan pemahaman tentang apakah kedua negera saling berkonflik dengan satu sama lain serta menemukan solusi yang diperlukan.

Meski demikian, Biden menekankan dirinya tidak akan membuat perubahan mendasar terkait kebijakan AS atas Taiwan.

Sementara itu, China terus menggemakan wacana reunifikasi dengan Taiwan karena menganggap pulai itu sebagai bagian dari wilayahnya dan harus bergabung dengan China daratan.

Biden, di sisi lain, telah berulang kali menyatakan kesiapan AS untuk membela Taiwan jika China memutuskan mengambil langkah eskalasi seperti invasi.

Salah satunya adalah pada bulan Agustus, ketika ia mengatakan kepada stasiun ABC bahwa AS telah membuat "komitmen suci” untuk melindungi sekutu NATO, "termasuk Jepang, Korea Selatan dan Taiwan”.

Meski demikian, Gedung Putih kemudian merilis pernyataan bahwa AS mengadopsi doktrin "ambiguitas strategis” untuk menghindari konfrontasi langsung dengan Beijing.

Pemerintah Taiwan telah secara tegas menolak rencana reunifikasi dengan menyebut bahwa masa depannya hanya dapat diputuskan oleh rakyatnya. Taipei mengatakan klaim kedaulatan China tidak berlaku karena pulau itu tidak pernah dikuasi oleh Republik Rakyat China (RRC).

Hubungan China dan AS juga sempat memanas setelah Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, melakukan kunjungan ke Taiwan pada Agustus.

Beberapa jam setelah kunjungan itu, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dikabarkan mengirim 27 jet tempur ke wilayah yang telah ditetapkan Taiwan sebagai Area Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ).

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan di Twitter bahwa "27 pesawat PLA memasuki area sekitar R.O.C. pada 3 Agustus 2022," mengacu pada Republik China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: