Ahli strategi dari JPMorgan Nikolaos Panigirtzoglou dalam sebuah catat untuk klien pada Rabu lalu memberikan panadangannya bahwa tragedi keruntuhan FTX dan kasus Alameda Research telah memicu gelombang penurunan kripto.
Dilansir dari Coindesk pada Jumat (11/11/2022), Nikolaos menyampaikan bahwa deleveraging kripto yang dipicu oleh keruntuhan FTX dan Alameda Research akan menyebabkan lebih banyak masalah daripada yang sebelumnya karena ada kekurangan entitas dan neraca yang kuat yang bisa datang untuk menyelamatkan.
Baca Juga: Harga Bitcoin Naik Setelah Laporan IHK AS Catat Adanya Perlambatan
Dalam hal ini, investor berpotensi mencari harga terendan dalam Bitcoin (BTC) melalui biaya produksinya yang saat ini nilainya adalah sekitar US$15.000 meskipun kemungkinannya akan kembali mencapai US$13.000 yang tentu menyiratkan adanya penurunan sekitar 25%.
Nikolaos mengatakan, "mengingat ukuran dan keterkaitan antara FTX dan Alameda Research dengan entitas lain dari ekosistem kripto termasuk platform DeFi, tampaknya kaskade baru panggilan margin, deleveraging, dan kegagalan perusahaan/platfom kripto mulai mirip dengan apa yang kita lihat pada Mei/Juni lalu setelah runtuhnya Terra."
Namun meskipun begitu, JPMorgan juga melihat sisi yang lebih optimis di mana pukulan terhadap kapitalisasi pasar keseluruhan kripto mungkin tidak lebih besar dari masa setelah keruntuhan Terra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: