Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hebat! 707 Kilogram Ikan Kerapu Hasil Panen UMKM asal Sumut Dieskpor ke Malaysia

Hebat! 707 Kilogram Ikan Kerapu Hasil Panen UMKM asal Sumut Dieskpor ke Malaysia Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Medan -

UMKM asal Sumatera Utara, UD Rezeki, berhasil mengekspor benih ikan kerapu sebanyak 11.040 ekor atau senilai Rp110.400.000 ke Malaysia. UMKM tersebut merupakan binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan.

“Alhamdulillah, kolaborasi kami dengan teman-teman Bea Cukai membuahkan hasil melalui pengiriman perdana kerapu ke Malaysia,” kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Medan I, Muhammad Burlian dalam keterangannya, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga: Potensi Besar Datangkan Cuan, KKP Ajak Pelaku Usaha Berinvestasi di Pengolahan Rumput Laut

Burlian menambahkan, total produk seberat 707 kg tersebut dikemas dalam 101 Koli dan dilepas dari terminal kargo Bandara Kualanamu, Medan. Prestasi ini pun diapresiasi pelaku usaha lantaran selama ini, mereka hanya menjual benih tersebut ke agen-agen lokal.

Namun melalui asistensi intensif, pelaku usaha tersebut akhirnya mampu melakukan ekspansi ke pasar ke Negeri Jiran.

“Kurang lebih 5 bulan kami bersama teman-teman Bea Cukai mendampingi pelaku usaha tersebut, hingga akhirnya mereka bisa ekspor,” ujar Burlian.

Dalam kesempatan ini, Burlian menceritakan awal mula jajarannya turun melakukan pendampingan. Dimulai dari mengedukasi aspek legalitas hingga edukasi terkait pentingnya quality assurance seperti cara karantina ikan yang baik (CKIB) hingga health certificate (HC) atau sertifikat kesehatan ikan.

“Kami sampaikan bahwa ekspor adalah sesuatu yang mudah. Dan kami buktikan bahwa yang bersangkutan akhirnya juga bisa melakukan ekspor setelah tau peluangnya,” sambungnya.

Dia berharap melalui kegiatan ekspor ini, pelaku usaha semakin semangat sekaligus memberikan dampak sosial-ekonomi di sekitarnya. Termasuk juga pelaku usaha lain, menjadi termotivasi untuk bisa melakukan hal serupa.

“Semoga ini jadi trigger dan motivasi bagi yang lain bahwa ekspor itu mudah selama ada kemauan,” tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta unit pelayanan teknis (UPT) KKP bisa menjadi lokomotif ekonomi di daerah. Khusus BKIPM, dia meminta agar bisa mendukung program prioritas KKP dari sisi quality assurance sebagai bentuk jaminan mutu dan keamanan produk perikanan Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: