Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memimpin dalam Masa Disrupsi untuk Dunia yang Berkelanjutan

Memimpin dalam Masa Disrupsi untuk Dunia yang Berkelanjutan Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para pemimpin bisnis menghadapi peningkatan dinamisme pasar dan ketidakpastian. Ini bukan hanya serangkaian peristiwa sementara yang terjadi satu kali tetapi perubahan struktural yang bertahan lama yang berdampak pada ekonomi, sistem sosial, risiko, dan harapan pemangku kepentingan.

Isu ini menjadi tema utama di acara eksklusif PwC yang dihadiri oleh para pemimpin bisnis dari Indonesia dan kawasan regional sebagai bagian dari B20 Summit Indonesia 2022 tahun ini. Wawasan para pemimpin mencerminkan bagaimana bisnis dapat memimpin melalui disrupsi untuk dunia yang berkelanjutan. Telah menjadi hal umum - bahwa kepercayaan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam mengatasi tantangan saat ini.

Membangun kembali kepercayaan dan memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan saat ini membutuhkan perubahan struktural yang serupa dalam hal strategi dan prioritas operasional - transisi material menuju kapitalisme dari pemangku kepentingan dan pengaturan ulang prioritas menuju hasil jangka panjang. Dari ketidakpastian ini akan muncul peluang besar bagi bisnis untuk melakukan diferensiasi dan pertumbuhan.

Baca Juga: Sri Mulyani Bilang Ketidakpastian Ekonomi Global Semakin Tinggi

Raymund Chao, PwC Asia Pacific and China Chairman, mengatakan belum pernah sebelumnya para pemimpin bisnis harus menghadapi berbagai macam tantangan sekaligus. Dunia telah menghadapi krisis kesehatan global yang telah meninggalkan dampak besar pada sosial dan ekonomi, dampak perubahan iklim, dan ketidakstabilan geopolitik - dimana semuanya telah mengakibatkan gangguan besar pada bisnis dan masyarakat. Selama masa yang penuh ketidak pastian ini, para pelaku bisnis semakin beralih ke bisnis yang membantu mereka menavigasi dan menjadi lebih kuat.

"Oleh karena itu, inilah saatnya bagi kita, untuk bertanggung jawab dalam memimpin dan bekerja guna membangun kembali kepercayaan dan memberikan hasil yang berkelanjutan untuk semua," ujar Raymund.

PwC menyadari tanggung jawab mereka untuk memecahkan masalah penting dan berkomitmen untuk memimpin dengan memberi contoh. Sebagai knowledge partner untuk task force B20 Indonesia 2022: Finance & Infrastructure dan Energy, Sustainability & Climate, PwC berperan dalam mengatasi masalah utama dunia dan telah berkontribusi dalam pembentukan, diskusi, dan presentasi rekomendasi kebijakan ini . Topik-topik ini juga dibahas dalam sudut pandang Asia Pasifik: “Asia Pacific’s burning challenge: A just and orderly energy transition” dan “Bridging the trillion-dollar infrastructure gap in Asia Pacific”.

Baca Juga: Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi, Jokowi Bersyukur Indonesia Tetap Jadi Magnet Investasi

Eddy Rintis, Territory Senior Partner, PwC Indonesia, menyatakan jika dalam konteks Indonesia, transisi energi, iklim, dan infrastruktur merupakan isu penting yang harus ditangani. PwC Indonesia bertujuan untuk mendukung task force dalam memberikan rekomendasi kebijakan yang dapat ditindaklanjuti mengenai prioritas kepresidenan G20 dan B20 Indonesia untuk memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

"Sektor publik dan swasta harus bekerja sama untuk memecahkan tantangan saat ini. Hal ini membutuhkan kolaborasi dan strategi antara negara maju dan berkembang, bisnis dan investor, baik di tingkat global maupun regional," tutup Eddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: