Sementara itu, Chairman Accenture Growth Markets, Gianfranco Casati menilai jaringan listrik yang andal menjadi kunci dari pertumbuhan EBT di Indonesia.
Namun, menurutnya, seluruh dunia saat ini juga menghadapi tantangan yang sama dalam ketersediaan jaringan listrik yang kompatibel untuk pembangkit EBT yang bersifat intermiten.
"Jaringan listrik sebenarnya merupakan faktor penting untuk pertumbuhan energi terbarukan, tapi ini bukan hanya di Indonesia, banyak pasar lain telah menghadapi atau sedang menghadapi tantangan yang sama persis," ujar Casati.
Casati mengatakan dalam pengembangan EBT di Indonesia, PLN butuh mengalokasikan paling tidak US$150-200 miliar per tahun hingga 2030.
Namun, dana ini bukan hanya untuk prioritas pembangkit saja. Justru, kata Casati, investasi tersebut perlu dialokasikan salah satunya untuk pengembangan smart grid sebagai komponen penting dalam pengembangan EBT di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti