Kredit Foto: Perpusnas
Jenis koleksi buku diserahkan kepada penerbit Biru Atma Jaya, Azkiya Pubishing, Gajah Mada University Press, dan IPB Press.
Jenis koleksi buku elektronik diserahkan ke Deepublish, Among Karta, Universitas Islam Indonesia serta Universitas Katolik Soegijapranata. Dan jenis media cetak terbitan berkala diserahkan kepada PT Kompas Media Nusantara (Kompas), dan PT Republika Media Mandiri (Republika).
Baca Juga: Perpustakaan BI Sumut dan UMSU Gelar Bedah Buku 'Creta di Negeri Raksasa' Karya Fenny Irawati
Sementara itu, Kepala Perpunas Muhammad Syarif Bando mengapresiasi para penulis yang telah menghasilkan bahan bacaan untuk masyarakat. Menurutnya, buku yang dihasilkan merupakan wujud dari kesetiaan kepada bangsa untuk memberikan yang terbaik dalam bentuk tulisan yang dibutuhkan masyarakat.
"Indonesia butuh penulis, Indonesia butuh buku-buku. Penghargaan ini merupakan trigger bahwa Indonesia membutuhkan buku. Saya yakin dan percaya buku yang ditulis para penulis ini adalah buku yang terbaik," kata Syarif dalam Pekan Penghargaan Tahun 2022 yang diselenggarakan secara hybrid pada Senin, (14/11/2022).
Syarif Bando mengatakan, negara yang tumbuh bersama dengan buku pasti negara itu akan maju. Perpustakaan, civitas akademi dan penulis dapat mengambil peran dalam memperbanyak buku-buku untuk memastikan kemenangan di masa akan datang.
"Kami mengharapkan ke depan lebih banyak lagi buku-buku yang kita terbitkan untuk mengakomodir masyarakat dengan ilmu-ilmu terapan. Kita dapat mengambil peran untuk memperbanyak buku agar masyarakat tidak lapar buku," lanjutnya.
Baca Juga: Kepala Perpusnas Resmikan Gedung Perpustakaan Kabupaten Way Kanan
Pada kesempatan yang sama, penyanyi Lisa A.Riyanto menyerahkan karya buku cetak daftar lagu A. Riyanto dan harddisk audio lagu A. Riyanto kepada Perpusnas. Putri bungsu A. Riyanto, Lisa A Riyanto mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk berkontribusi mendukung serah simpan karya rekam.
"Keluarga memberikan produksi rekaman lagu-lagu dari almarhum bapak A. Riyanto. Mungkin ini belum semuanya karena ada ribuan lagu yang pernah diciptakan. Keluarga masih mengumpulkan karena keberadaannya masih terpencar. Kami berusaha untuk memberikannya kepada Perpusnas secara teratur," ungkap Lisa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: