'Anak Kehilangan Orang Tua, Istri Kehilangan Anak dan Suami', AHY: Tragedi Kanjuruhan Memilukan dan Memalukan!

Tragedi kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang menjadi catatan kelam dunia olahrga Indonesia bahkan dunia.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menganggap tragedi yang terjadi pada perhelatan sepak bola tersebut merupakan sesuatu yan memilukan sekaligus memalukan.

Bukannya tanpa alasan, menurut AHY tragedi ini telah mengakibatkan orang kehilangan soso yang mereka cintai.

“Seorang anak kehilangan orang tuanya, seorang istri kehilangan anak dan suaminya, insiden yang tragis, sebenarnya insiden yang memilukan, tapi mohon maaf, juga memalukan,” ujar AHY Saat memberikan sambutan pada Pelantikan Serentak DPC Partai Demokrat se-Jawa Timur di Hotel Singhasari, Batu, sebagaimana dikutip dari rilis yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Senin (14/11/22).

Baca Juga: Sudah Pegang Anies Baswedan, NasDem Berpotensi Hempaskan Gerindra dan Golkar, Ini Syaratnya!

Dalam acara pelantikamn tersebut, AHY juga menyerahkan secara simbolis bantuan dan sumbangan dari kader Demokrat.

Dia berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi keluarga korban dalam menghadapi musibah yang dihadapi mereka.

“Jumlahnya mungkin tidak seberapa, tetapi mudah-mudahan bisa sedikit meringankan beban para keluarga korban, dengan doa yang tulus dari kami agar mereka segera bisa beraktifitas kembali,” ujar AHY.

AHY juga mengingatkan pentingnya evaluasi menyeluruh di dunia olah raga khususnya pada sepak bola.

Diharapkan hal-hal yang memilukan ini tak terjadi lagi dengan adanya reformasi besar-besaran yang dilakukan.

Baca Juga: Demokrat Masih Bisa Untung Meski AHY Nggak Jadi Cawapres Anies Baswedan, Refly Harun Sebut Pasang Foto: Enak Dilihat, Sama-sama Ganteng!

“Mudah-mudahan tragedi ini tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang, karena kita negara yang cinta damai. Jangan jika ada masalah, sedikit-sedikit pakai kekerasan,” pungkas AHY.

Pelantikan dihadiri pula oleh sejumlah pengurus DPP antara lain, Sekjen Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, Kepala BPOKK Herman Khaeron, dan Wasekjen Agust Jovan Latuconsina.