Politikus Demokrat Soroti Penggunaan Bahasa Jokowi saat Pidato di G20, Warganet Setuju: Aku yang Deg-degan...
Politikus Partai Demokrat, Yan A Harahap, menyoroti penggunaan bahasa Inggris oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertemuan di KTT G20, Selasa (15/11) kemarin.
Awalnya, Presiden ke-7 RI ini sempat membuka pidatonya dengan menggunakan bahasa Inggris. Beberapa saat kemudian, Jokowi mengubah bahasa yang digunakan ke bahasa Indonesia.
Saat berpidato, Jokowi didampingi dua menteri perempuan. Masing-masing adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Begitu beliau change to Bahasa Indonesia, 2 wanita sebelah kiri dan kanan yang semula tegang, akhirnya lega," tulis Yan A Harahap melalui akun twitternya, @YanHarahap, sembari membagikan video singkat pidato presiden di KTT G20.
Pernyataan Yan Harahap yang disertai video itu pun ramai dikomentari netizen. "Iya, bahasa tubuhnya kelihatan… yg satu balik2 kertas pas bahas Indonesia langsung berhenti bolak balik makalah nya.. yg satu lg merasa lega… tangan di turunin…," tulis salah seorang netizen.
"Baru kali ini punya presiden bicara bahasa asing, dia yang ngomong gue yang degdegan…. angeelllll," ujar lainnya.
"Segala sesuatu kalo dipaksakan itu ya gak enak. Mending pakai bahasa sendiri lebih berwibawa," saran warganet lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: