Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sebut Momen Satu Meja antara Megawati dan SBY Hal yang Biasa: Basa-basi Politik!

Pengamat Sebut Momen Satu Meja antara Megawati dan SBY Hal yang Biasa: Basa-basi Politik! Kredit Foto: Twitter @gibran_tweet
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengatakan pertemuan antara dua tokoh bangsa sekaligus mantan presiden, yakni Megawati Sukarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara makan malam KTT G20 di GWK, Bali, Selasa (15/11/2022), malam bisa memberikan kesan positif dalam konteks silaturahmi. Namun ia menilai kesan tersebut tidak dalam konteks politik.

"Saya kira pertemuan keduanya, termasuk banyak tokoh bangsa di acara makan malam KTT G20 itu sangat positif dalam konteks silaturahim, menjaga suasana (politik) agar tidak panas. Tapi itu sekedar basa basi politik, tidak terlalu menyentuh persoalan yang lebih dari itu," kata Firman kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Maksudnya, pertemuan Megawati dan SBY pada makan malam itu tidak akan mempengaruhi keputusan politik dari PDI Perjuangan atau Partai Demokrat. Termasuk juga soal bentuk dukungan politik untuk calon presiden (capres) di 2024. Meskipun masing masing pihak ada komunikasi tapi, ia yakin bukan komunikasi politik, dan tidak akan menjadi keputusan juga di masing-masing partai dan pendukungnya.

Baca Juga: Megawati, SBY, dan Jusuf Kalla (JK) Satu Meja Bukan untuk Bahas Puan Maharani Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ternyata karena…

Karena secara historis dan basis massa dari kedua kubu, baik kubu Megawati dan kubu SBY, selama ini tidak pernah menemukan titik temu. Bahkan hingga bentuk dukungan capres. Ini terlihat ketika Demokrat cenderung mendukung Anies dengan mendorong nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres).

"Jadi pertemuan itu silaturahim biasa, tapi tidak bisa menjadi jembatan komunikasi politik," terangnya.

Walaupun diakui dia, pertemuan keduanya yang dianggap cukup langka bisa ditafsirkan sebagai simbol politik yang bermacam-macam. Tapi ia melihat perjalanan sampai saat ini, kedua tokoh yakni Megawati dan SBY memiliki preferensi politik yang tidak sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: