Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati, SBY, dan Jusuf Kalla (JK) Satu Meja Bukan untuk Bahas Puan Maharani Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ternyata karena…

Megawati, SBY, dan Jusuf Kalla (JK) Satu Meja Bukan untuk Bahas Puan Maharani Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ternyata karena… Kredit Foto: Twitter @gibran_tweet
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang Pemilu 2024, berbagai momen yang dijalani oleh aktor politik terus menimbulkan makna tersendiri khususnya mengenai pencapresan.

Mengenai hal ini, momen langka terjadi saat Presiden RI ke 5 Megawati Soekarno Putri, Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Wakil Presiden dua periode Jusuf Kalla (JK) telihat dalam satu meja.

Bersama dengan tiga orang tersebut ada juga Ketua DPR RI Puan Maharani. Lantas adakah momen langka itu terkait dengan kontestasi Pencapresan 2024? Apakah Puan Maharani ditawarkan jadi Cawapres Anies Baswedan?

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menegaskan bahwa momen langka tersebut tak ada kaitannya dengan pencapresan 2024. Momen tersebut adalah saat mantan presiden dan wakilnya berada di ruang tunggu event G20.

Baca Juga: Program Anies Baswedan Mulai Dihilangkan, Rocky Gerung 'Ngegas' Sebut Bertentangan dengan Pembahasan G20 yang Dibuka Jokowi: Dungu Betul!

“Foto di atas adalah saat para mantan Presiden dan Wapres beserta pendampingnya menunggu di Ruang Transit sebelum beranjak ke Lotus Pond Garuda Wisnu Kencana untuk menghadiri undangan Jamuan Makan Malam G20,” Ujar Herzaky dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Selasa (15/11/22).

Lanjut Herzaky, diharapkan momen pertemuan ini bisa menghadirkan kesejukan di tengah masyarakat yang kerap terpecah karena urusan politik.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: