Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin meminta Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) untuk menyumbangkan pemikiran dalam mengimplementasikan kebijakan pemerintah di tiga daerah otonomi baru (DOB) di Papua.
Hal itu karena Maruf ingin setiap kebijakan yang diambil berdasarkan sains dan ilmu pengetahuan. "Kita ingin DOB ini menjadi game changer penyelesaian Papua. Konsepnya bagaimana mengefektifkan peran ini, baik dari aspek kesejahteraan maupun aspek keamanan,” Ucap Maruf saat menerima perwakilan ALMI di kediaman resmi Wapres, Jakarta, kemarin.
Selain itu, Maruf membeberkan beberapa sektor yang bisa digarap ALMI dalam mendukung program pemerintah, yaitu kemiskinan ekstrem, stunting, reformasi birokasi, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta percepatan pembangunan Papua.
Untuk mewujudkan semua kiprah tersebut, Maruf meminta ALMI memperkuat kerja samanya dengan berbagai kementrian dan lembaga. Mulai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kementerian/lembaga terkait, serta berbagai lembaga sains yang ada dalam merumuskan pemikiran-pemikiran yang inovatif.
Ketua ALMI Sri Fatmawati melaporkan tercatat 1.000 ilmuwan berusia di bawah 45 tahun dari beragam multidisiplin keilmuan,yang tersebar di hampir 22 provinsi dan berbagai negara. Ia meyakini potensi ALMI sangat besar untuk didayagunakan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“Ilmuwan-llmuwan ini potensi yang sangat besar dan bisa menjadi suatu motor penggerak bagaimana Indonesia ke depan. Kami melihat bahwa ini potensi yang besar. Semoga ini bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah,” ucap Sri Fatmawati.
Baca Juga: MUI Sebut KTT G20 Dorong Peningkatan Ekonomi Nasional
Komitmen senada juga dilontarkan oleh Anggota Kelompok Kerja Sains dan Kebijakan ALMI Yessie Widya Sari yang optimistis bahwa ALMI mampu bermitra dengan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan berbasis data.
“Kami sedang mencari posisi kami sebagai ilmuwan muda, bagaimana agar kami bisa berkontribusi untuk bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bagi pemerintah, sehingga pemerintah bisa menghasilkan kebijakan berbasiskan data,” ungkap Yessie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: