Bicara Empat Mata di G20 Indonesia, Biden dan Erdogan Hasilkan Kesepakatan Luar Biasa
Di parlemen, Devlet Bahceli, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis dan sekutu politik Erdogan, memperbaharui seruan untuk menutup Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang pro-Kurdi, yang dia sebut sebagai “saudara perempuan PKK yang keji.”
“Terorisme separatis adalah masalah terbesar Turki ... Kami tidak ingin separatis ada di parlemen,” kata Bahceli.
“Kami tidak dapat lagi mentolerir bahwa HDP, yang merekrut orang untuk kelompok teroris, tetap menjadi bagian dari sistem politik kami,” imbuhnya.
Sepekan lalu, Bahceli secara mengejutkan membela pertemuan partai yang berkuasa dengan HDP untuk membahas perubahan konstitusi.
Bahceli juga meludahi "modal asing" yang mendukung terorisme melawan Turki, merujuk secara eksplisit ke Washington dan "belasungkawa yang tidak tulus".
Selain serangan Istanbul, Erdogan dan Biden telah melakukan perluasan NATO, seperti dalam pertemuan bilateral mereka selama KTT Juni NATO, Erdogan mencabut hak vetonya atas tawaran Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi tersebut. Tetapi Ankara belum mengirimkan protokol aksesi ke parlemennya untuk diratifikasi.
Awal bulan ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Perdana Menteri baru Swedia Ulf Kristersson mengunjungi Turki untuk meyakinkan Erdogan bahwa Swedia memenuhi janjinya untuk mengendalikan kelompok anti-Turki di wilayahnya. Tapi tidak ada yang bisa membujuk Erdogan untuk memberikan jadwal ratifikasi.
Pertemuan berikutnya antara Turki dan Swedia adalah besok, saat Wakil Menteri Luar Negeri Faruk Kaymakci menuju Stockholm.
“Presiden Biden memberi tahu Erdogan bahwa Turki adalah aktor penting dalam keanggotaan NATO Swedia,” kata Direktorat Komunikasi Turki, sementara pembacaan Gedung Putih mengumumkan bahwa kedua pihak “membahas kelanjutan koordinasi yang erat tentang masalah Aliansi NATO.”
Biden telah menjanjikan dukungan pemerintahannya untuk mendorong penjualan jet tempur F-16 ke Turki melalui Kongres, menurut pembacaan Turki.
Presiden AS juga menyampaikan penghargaannya kepada Erdogan atas upayanya memperbarui Inisiatif Butir Laut Hitam, yang mereka berdua sepakati sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan global di tengah perang Rusia dan harus dilanjutkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: