Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mencapai Transisi Energi Perlu Melihat Dua Indeks Ini

Mencapai Transisi Energi Perlu Melihat Dua Indeks Ini Kredit Foto: Len Industri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIKI) Mahawan Karuniasa mengatakan ada beberapa tantangan yang akan dihadapi secara global untuk dapat mencapai transisi energi yang optimal.

Salah satunya adalah perlunya meninjau kembali terkait global human development index. Hal tersebut perlu dilakukan lantaran pendapatan dalam perspektif ekonomi itu berbanding lurus dengan jejak ekologisnya.

Kemudian yang kedua, tantangannya adalah global happiness index, di mana ada konsep kebahagiaan yang perlu dirombak.

Baca Juga: Peningkatan Produksi Migas untuk Perkuat Ketahanan Energi

"Kita perlu suatu transformasi yang cepat kepada masyarakat kita, pandangan saya ada dua yang harus disentuh, yaitu indeks pembangunan manusia dan indeks kebahagian. Itu harus dirombak konsepnya tanpa itu, maka pembangunan itu kan ditujukan untuk membangun manusia, kesejahteraan, baik indeks pembangunan manusia maupun kebahagiaanya, kalau konsepnya masih sama ya kita kesulitan dalam melakukan transisi," ujar Mahawan dalam diskusi virtual, Kamis (17/11/2022).

Lanjutnya, yang perlu dilakukan untuk melakukan suatu transformasi ada tiga komponen penting, yaitu etik, ekonomi, dan politik. Menurutnya, itu akan menjadi tantangan semua negara di dunia.

Mahawan menyebut etik akan menjadi latar belakang bagaimna politik bekerja maupun ekonomi bekerja harus ditinjau kembali, khususnya pandangan dunia bagaimana cara melihat keharmonisan manusia dengan bumi.

Sedangkan politik ini terkait upaya yang dilakukan untuk dapat melakukan transformasi menjadi politik yang ramah lingkungan.

"Itu yang masih menjadi pekerjaan rumah sekali tanpa itu maka akan sulit melakukan transformasi energi," ucapnya. 

Menurutnya, semua akan bisa melakukan transformasi ketika political will dan political agenda sudah sejalan dengan upaya menghadapi krisis bumi, terutama pada perubahan iklim yang mengarah pada energi fosil yang selama ini digunakan.

"Sehingga tanpa itu transisi energi tentu saja akan berjalan tidak seperti yang kita harapkan seperti yang terjadi di Indonesia, kemungkinan kecil untuk terjadi di 2025 dan di internasional krisis energi menunjukan bahwa itu kegagalan proses transisi," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: