- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Energi
Kompor Listrik Dinilai Mampu Kurangi Ketergantungan pada Subsidi dan Impor LPG
Penggunaan kompor listrik disebut dapat membawa dampak positif bagi perekonomian dan konsumsi energi nasional. Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyatakan bahwa kebijakan transisi ini mampu mengurangi ketergantungan pada subsidi LPG 3 kilogram (kg), yang selama ini membebani anggaran negara.
“Kebijakan alat masak listrik, saya kira itu ide yang bagus. Apalagi jika kita lihat dari sisi keekonomiannya, ini tidak memberatkan masyarakat,” ujar Eddy dalam rapat dengar pendapat Komisi XII DPR RI, beberapa waktu lalu.
Eddy menjelaskan, subsidi impor LPG 3 kg saat ini mencapai sekitar Rp93 triliun per tahun. Dengan beralih ke kompor listrik, angka tersebut dapat ditekan secara signifikan. “Dengan mengganti ketergantungan tersebut menggunakan kompor listrik, saya rasa ini adalah ide yang patut dihidupkan kembali,” tambah politisi dari Fraksi PAN tersebut.
Baca Juga: Wamen ESDM Dorong Pertamina Tingkatkan Produksi Minyak untuk Kurangi Impor
Selain manfaat ekonomis, penggunaan kompor listrik juga mendukung diversifikasi energi nasional. Eddy menekankan, langkah ini mengurangi ketergantungan terhadap LPG impor dengan memanfaatkan energi listrik yang melimpah di dalam negeri. “Kami siap memberikan dukungan penuh untuk kebijakan ini,” tegasnya.
Pengalihan ke kompor listrik dinilai tidak hanya mengurangi beban anggaran melalui penurunan subsidi, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Kebijakan ini dianggap sebagai bagian dari transisi energi yang sejalan dengan upaya mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement