Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Nggak Yakin Momen Satu Meja SBY dan Megawati Menyelesaikan 'Api Konflik' yang Ada: Terlalu Dini...

Pengamat Nggak Yakin Momen Satu Meja SBY dan Megawati Menyelesaikan 'Api Konflik' yang Ada: Terlalu Dini... Kredit Foto: Twitter @gibran_tweet
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan antara Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang satu meja di rangkaian acara G20 jadi sorotan publik.

Mengenai hal ini, Pengamat Poltik Anthony Budiawan menilai pertemuan tersebut bukan hal yang disengaja.

“Megawati dan SBY duduk semeja karena harus mengikuti protokol undangan saja,” ujar Anthony kepada GenPI.co, Kamis (17/11).

Baca Juga: Puan Maharani Kasih Info Penting! Beber Momen Satu Meja SBY, Megawati, dan Jusuf Kalla (JK): Semua Mendukung...

Seperti diketahui, ketua umum PDIP dan ketua majelis tinggi Partai Demokrat tersebut bertemu di Bali dalam rangkaian KTT G20.

“Mereka yang diundang dalam kapasitas sebagai mantan presiden dan wakil presiden ditempatkan bersama, itu wajar,” tuturnya.

Selain itu, menurutnya, penempatan kedua tokoh besar di Indonesia tersebut juga harus mengikuti ketentuan dari KTT G20 yang menempatkan mereka di satu meja.

Dengan demikian, menurutnya, sikap politik SBY dan Megawati tidak akan berubah meskipun sempat berkomunikasi dalam perhelatan tersebut.

“Terlalu dini jika berharap keduanya dapat melakukan perubahan sikap politik,” kata dia.

Anthony mengatakan bahwa pemisahan jalan politik SBY dan Megawati sudah terpaut hampir 20 tahun lamanya.

Baca Juga: Stop Hujat Jokowi Soal Jadi Sekjen PBB! Refly Harun Sebut Bisa Ada Keajaiban: Kita Semua yang Salah Terlalu...

“Tidak mudah untuk dikembalikan hanya karena duduk satu meja saja,” ujar Anthony.

Menurutnya, ada cara untuk menyatukan paham kedua belah pihak. Meski demikian, Anthony mengahatakan hal tersebut harus dilakukan oleh generasi penerus Megawati dan SBY.

“Mungkin generasi berikutnya baru bisa terjadi konsolidasi politik kedua partai tersebut,” ujar Anthony.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: