Kubu Megawati Meradang, Lihat Efek Menggandeng Gibran Buat Anies Baswedan: Dia Bisa Menjadi Jalan...
Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menilai peluang duet Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming sangatlah terbuka.
Dirinya tak heran bahwa wacana tersebut sampai membuat Partai Demokrat bahkan PDI Perjuangan sendiri menjadi berang.
Baca Juga: Wajarkan Anies Baswedan Dilekatkan Sama Politik Identitas, Elite Megawati: Dia Belum Minta Maaf...
“Politik kita sangat cair. Seperti bergabungnya Prabowo ke kabinet Jokowi. Anies pastinya melihat Gibran sebagai tokoh potensial untuk mengisi kekurangan elektoralnya. Kalau Gibran Cawapresnya Anies, bisa menjadi shortcut karier politiknya,” kata Adjie kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Namun, wacana duet ini akan terganjal di partai pendukung. Jika Gibran Cawapres Anies, bisa saja Koalisi Perubahan Indonesia yang dimotori Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat, bubar sebelum resmi terbentuk. Sebab, sejauh ini Partai Demokrat masih berharap Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi Cawapres Anies.
Sementara Gibran adalah kader PDI Perjuangan. Amat sulit tandem dengan NasDem, yang kini hubungannya lagi panas dingin pasca pencapresan Anies. Selain itu, masih ada tokoh lain di Banteng yang lebih diunggulkan, yaitu Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
“Kecuali jika dengan dukungan dan komunikasi Jokowi, Anies-Gibran bisa berpotensi mengambil dukungan dari partai yang tidak punya capres-cawapres seperti PAN dan PPP,” tutur Adjie.
Baca Juga: Lihat Manuver Anies Baswedan Dekati Pemuka Agama Dinilai Cuma Kuda Troya, Elite NasDem Salahkan Ahok
Di luar itu, pertemuan Anies dan Gibran, lanjut Adjie, secara politik menguntungkan mereka. Keuntungan Anies, pertama, mengurangi rumor politik bahwa dia dikesampingkan Jokowi. Atau sebaliknya dengan pertemuan ini, akan memudahkan Anies di-endorse oleh Jokowi seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, dan Ganjar Pranowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar