Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kubu Megawati Meradang, Lihat Efek Menggandeng Gibran Buat Anies Baswedan: Dia Bisa Menjadi Jalan...

Kubu Megawati Meradang, Lihat Efek Menggandeng Gibran Buat Anies Baswedan: Dia Bisa Menjadi Jalan... Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menilai peluang duet Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming sangatlah terbuka.

Dirinya tak heran bahwa wacana tersebut sampai membuat Partai Demokrat bahkan PDI Perjuangan sendiri menjadi berang.

Baca Juga: Wajarkan Anies Baswedan Dilekatkan Sama Politik Identitas, Elite Megawati: Dia Belum Minta Maaf...

“Politik kita sangat cair. Seperti bergabung­nya Prabowo ke kabinet Jokowi. Anies pastinya melihat Gibran sebagai tokoh potensial untuk mengisi kekurangan elektoral­nya. Kalau Gibran Cawapresnya Anies, bisa menjadi shortcut karier politiknya,” kata Adjie ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun, wacana duet ini akan terganjal di partai pendukung. Jika Gibran Cawapres Anies, bisa saja Koalisi Perubahan Indonesia yang dimotori Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat, bubar sebelum resmi terbentuk. Sebab, sejauh ini Partai Demokrat masih berharap Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi Cawapres Anies.

Sementara Gibran adalah kader PDI Perjuangan. Amat sulit tandem dengan NasDem, yang kini hubungannya lagi panas dingin pasca pencapresan Anies. Selain itu, masih ada tokoh lain di Banteng yang lebih diunggulkan, yaitu Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

“Kecuali jika dengan dukungan dan komunikasi Jokowi, Anies-Gibran bisa berpotensi mengambil dukungan dari par­tai yang tidak punya capres-cawapres seperti PAN dan PPP,” tutur Adjie.

Baca Juga: Lihat Manuver Anies Baswedan Dekati Pemuka Agama Dinilai Cuma Kuda Troya, Elite NasDem Salahkan Ahok

Di luar itu, pertemuan Anies dan Gibran, lanjut Adjie, secara politik menguntungkan mereka. Keuntungan Anies, pertama, mengurangi rumor politik bahwa dia dikesampingkan Jokowi. Atau sebaliknya dengan perte­muan ini, akan memudahkan Anies di-endorse oleh Jokowi seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, dan Ganjar Pranowo.

Kedua, Anies melihat kelema­han geografis elektoralnya di Jawa Tengah. Solo, daerah Gibran memimpin, adalah salah satu jantungnya Jawa Tengah. Gibran juga cukup populer di Jawa Tengah. Dengan pertemuan ini menjadi pintu masuk yang mulus untuk Anies bisa menam­bah dukungan di Jawa Tengah.

Ketiga, secara demografi pe­milih, Anies memang tak be­gitu kuat di pemilihnya Jokowi. Dengan pertemuan ini akan memberi impresi positif Anies di pemilih Jokowi secara luas.

Baca Juga: Mulai Membela Anies Baswedan Terkait Politik Identitas, NasDem Kena Tendangan: Mereka Semakin...

Sedangkan keuntungan bagi Gibran, sebagai tokoh politik pastinya punya keinginan me­napaki jalan yang sama dengan ayahnya. Namun, Gibran sadar betul dengan polarisasi pemilih di Indonesia dua kali pemilu sebelumnya.

Jika ke depan, Gibran punya rencana politik untuk maju Pilpres, maka Gibran juga butuh impresi positif di pendukung Anies atau eks pendukung Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019.

“Dengan keakraban Gibran dan Anies melalu pertemuan ini, akan menambah impresi positif Gibran di pendukung Anies ke depan,” tandasnya.

Sementara Partai Demokrat yang merupakan kolega NasDem di Koalisi Perubahan Indonesia mengkritik keras wa­cana Gibran jadi Cawapresnya Anies.

Baca Juga: Demi Jadi Presiden Terbaik, Refly Harun Sebut Anies Baswedan Harus Berani Hadapi Serangan: Kalau Misalnya Anies...

Melalui Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Andi Arief, Demokrat mengingatkan, NasDem semestinya fokus saja pada koalisi peruba­han. Jangan gampang jualan dengan menawarkan kepada setiap tokoh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: