Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadir Di Muktamar, Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Perhatian Besar Presiden Jokowi

Hadir Di Muktamar, Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Perhatian Besar Presiden Jokowi Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tokoh Muda Muhammadiyah Abdullah Keliobas mengapresiasi kehadiran Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuka acara Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah ke-48 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah (Jateng) kemarin.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengajak Muhammadiyah dan Aisyiah untuk bersama mengahadapi ancaman krisis global. Ajakan Presiden Jokowi ini mendapat sambutan baik dari Muhammadiyah, karena hal tersebut diakui sejalan dengan tujuan utama organisasi yakni berbuat bagi bangsa dan umat.

"Kita harus memberikan apresiasi tinggi kepada Presiden atas kehadirannya di Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah yang ke 48 di Solo. Kontribusi Muhammadiyah buat bangsa dan negara bukan hal baru, sejak 1912 Muhammadiyah hadir sudah berbuat untuk negara,” kata Abdullah saat dihubungi, Minggu (20/11).

Menurut Abdullah, kehadiran Presiden Jokowi di pembukaan Muktamar Muhammadiyah adalah bukti penghormatan Presiden Jokowi kepada Muhammadiyah.

Bahkan, kabarnya Presiden Jokowi rela meninggalkan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bangkok, Thailand untuk membuka Mukhamar Muhammadiyah dan Aisyiah di Solo.

"Pastinya kita beri apresiasi tinggi kepada Presiden Jokowi yang telah meninggalkan KTT APEC di Thailand hanya untuk hadir membuka Muktamar Muhammadiyah, dan begitulah penghormatan Presiden Jokowi kepada Muhammadiyah, apresiasi yang luar biasa,” ungkapnya.

Abdullah juga memastikan Muhammadiyah senapas dengan Pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi menghadapi berbagai ancaman terhadap bangsa Indonesia ke depan, baik itu ancaman krisis ekonomi, pangan hingga misi perdamaian dunia yang selalu digaungkan Presiden Jokowi.

"Muhammadiyah senapas dengan Presiden dalam menghadapi ancaman global, karena Muhammadiyah lahir untuk umat dan bangsa. Intinya Muhammadiyah itu tidak sekedar retorika tapi aksi nyata,” ujarnya.

Abdullah yang lama terlibat dalam kepengurusan DPP Pemuda Muhammadiyah itu menuturkan, fokus Muhammadiyah sejak dulu hingga saat ini adalah kemajuan dunia pendidikan dan kesehatan.

Hingga hal itu menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang terlibat langsung dalam penanganan pandemi COVID-19 bersama Pemerintah.

"Kehadiran Muhammadiyah memang tujuannya untuk umat dan bangsa. Salah satu fokus utama Muhammadiyah itu kan pendidikan dan kesehatan. Dakwah Muhammadiyah adalah Islam berkemajuan itu,” ujarnya.

Dikatakan Abdullah, dengan berbagai masalah yang dihadapi bangsa saat ini Muhammadiyah diharuskan memainkan perannya, bukan hanya amal usaha tetapi ikut berperan dalam kanca internasional dimana dunia sedang menghadapi ancaman krisis ekonomi hingga konflik (perang) antara Rusia dan Ukraina.

"Memang penting diera saat ini, Muhammadiyah harus mainkan perannya bukan hanya sekedar amal usaha, tapi Muhammadiyah harus berperan dalam kancah internasional, apalagi masalah yang dihadapi dunia sekarang adalah krisis ekonomi, ketahanannya pangan dan perang,” jelasnya.

Sebagai salah satu Ormas terbesar di Indonesia bahkan dunia, selain Nahdlatul Ulama (NU), lanjut Abdullah, Muhammadiyah harus memainkan peran-peran politik kebangsaan.

"Harus menyampaikan kepada warganya (warga perserikatan) untuk menjaga dunia yang damai, harus berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara, apalagi ancaman krisis itu akan berdampak besar kepada masyarakat,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: