Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rishi Sunak dan Presiden Ukriana Bicara 4 Mata, Zelensky Dijanjikan Ini

Rishi Sunak dan Presiden Ukriana Bicara 4 Mata, Zelensky Dijanjikan Ini Kredit Foto: Antara/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Rishi Sunak dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melangsungkan pertemuan dengan pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Ia pun menjanjikan bantuan pertahanan 50 juta pound sterling atau sekitar Rp929 miliar untuk Ukraina.

"Sejak awal perang, Ukraina dan Inggris telah menjadi sekutu terkuat," puji Zelensky. Sunak pun berjanji bahwa Inggris akan terus mendukung Ukraina.

Baca Juga: Giliran Rishi Sunak Kirim Pujian G20 Indonesia: Terima Kasih Presiden Jokowi

Ditujukan untuk melawan serangan udara Rusia, bantuan pertahanan senilai 50 juta pound sterling tersebut terdiri dari 125 senjata anti-pesawat dan teknologi untuk melawan drone mematikan yang dipasok Iran, termasuk puluhan radar dan sistem perang elektronik anti-drone.

Selain itu, Inggris berencana mengembangkan tawaran pelatihan untuk angkatan bersenjata Ukraina serta mengirim ahli medis dan insinyur tentara ke wilayah tersebut untuk menawarkan dukungan khusus.

Dalam kunjungan tersebut, Sunak melihat drone buatan Iran yang telah digunakan untuk membombardir warga sipil Ukraina dalam beberapa bulan terakhir. Ia juga meletakkan karangan bunga untuk korban perang dan menyalakan lilin di monumen untuk korban kelaparan Holodomor tahun 1930-an. Setelah itu, ia menemui petugas darurat di sebuah kantor pemadam kebakaran.

"Saya bangga Inggris berdiri bersama Ukraina sejak awal. Saya berada di sini hari ini untuk mengatakan Inggris dan sekutu kami akan terus berdiri bersama Ukraina, sambil berjuang untuk mengakhiri perang biadab ini dan mewujudkan perdamaian yang adil." tutur Sunak.

"Sementara angkatan bersenjata Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia di darat, warga sipil dibombardir secara brutal dari udara. Kami hari ini menyediakan pertahanan udara baru, termasuk senjata anti-pesawat, radar dan peralatan anti-drone serta meningkatkan dukungan kemanusiaan untuk musim dingin yang menggigit yang sebentar lagi datang," tambahnya.

Sunak pun mengaku sangat terharu berada di ibu kota Ukraina dan berkesempatan menemui orang-orang yang 'membayar mahal' demi mempertahankan prinsip-prinsip kedaulatan dan demokrasi.

Janji Sunak untuk mengirim lebih banyak bantuan pertahanan udara persis seperti yang diinginkan Zelensky. Pasalnya, serangan udara Rusia telah menghancurkan hampir 50 persen infrastruktur energi negara itu, menurut pemerintah di Kyiv.

Harapan orang-orang untuk perdamaian dan hasil yang adil untuk konflik mungkin terasa terlalu indah. Namun, janji Sunak untuk mengadakan konferensi rekonstruksi bagi Ukraina tahun depan di London akan menjadi kabar baik bagi pemerintah dan perusahaan, yang sangat membutuhkan akses ke keuangan internasional.

Selama kunjungan tersebut, Sunak juga mengonfirmasi 12 juta pound sterling (Rp223 miliar) sebagai tanggapan Program Pangan Dunia terhadap Ukraina. Selain itu, 4 juta pound sterling (Rp74 miliar) disiapkan untuk Organisasi Internasional untuk Migrasi.

Menurut Downing Street, dana ini akan membantu menyediakan generator dan klinik kesehatan keliling. Inggris pun akan mengirimkan puluhan ribu peralatan musim dingin yang ekstrem untuk pasukan Ukraina.

Saat berada di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara dengan perekonomian terbesar (G20) di Bali, yang juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Sunak mendesak Rusia untuk hengkang dari Ukraina. Sunak juga mengutuk negara itu dengan menyebut invasi barbar. Ia pun menekankan Inggris akan mendukung Ukraina selama diperlukan.

Inggris saat ini adalah penyedia bantuan militer terbesar ke Ukraina, selain Amerika Serikat (AS). Sejauh ini, Inggris telah berkomitmen sekitar 2,3 miliar pound sterling (Rp42 triliun) dan berjanji untuk menyesuaikan jumlahnya pada 2023.

Inggris juga menyelenggarakan program yang bertujuan untuk melatih 10.000 personel baru Ukraina dan yang sudah ada dalam waktu 120 hari.

Pendahulu Sunak, Boris Johnson, sebelumnya bertemu Zelensky di Kyiv pada bulan Juni dan Agustus. PM Inggris sebelum Sunak, Liz Truss, pun merupakan pendukung vokal Ukraina.

Johnson nyaris seperti tokoh kultus di Ukraina setelah ia menjadi salah satu sosok internasional pertama yang blak-blakan mendukung Ukraina dan mengirim bantuan militer.

Ini menjadi perbandingan yang sulit bagi Sunak di awal jabatannya sebagai PM. Banyak orang di Ukraina tak mengenal baik PM Inggris yang baru. Mereka juga ingin melihat seberapa besar komitmennya untuk mendukung Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: