Gerindra-PKB Ternyata Belum Capai Kesepakatan, Prabowo dan Muhaimin Kemungkinan Bakal ‘Cerai’
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut bahwa ia tak menampik kemungkinan membuat komposisi baru bahkan merombak koalisi apabila dirinya tidak dipasangkan dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Termasuk ketika ditanyakan terkait kemungkinan Prabowo yang memilih menggandeng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Saya bikin komposisi lain," kata Cak Imin. Ia lantas berkata, "Kita lihat nanti".
Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKB resmi menandatangani Deklarasi Koalisi Pemilu 2024 saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8).
Imin mengatakan, hingga saat ini belum mencapai kesepakatan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menentukan calon presiden (capres) yang akan diusung koalisinya dalam Pemilu 2024.
"Pokoknya, kita harus menentukan pilihan di momentum yang tepat dan diskusinya memang belum tuntas. Kita internal berdua juga belum sepakat untuk satu nama capres," kata Cak Imin, sapaan karib Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).
Cak Imin mengatakan, kondisi status quo tersebut lantaran keduanya sama-sama masih bersikeras untuk maju sebagai capres.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Presiden Jokowi Ingatkan Supaya Tak Kampanye dengan Politik Identitas atau SARA
"Belum, kita akan duduk berdua karena sampai detik ini masing-masing ngotot jadi capres," ucapnya.
Ia pun menegaskan, sebagaimana hasil muktamar partainya, dirinya dimandatkan maju sebagai capres dan bukan cawapres pada Pilpres 2024. Untuk itu, Cak Imin menyebut apabila terjadi perubahan maka partainya akan melangsungkan muktamar kembali.
"Kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan baru saya bikin muktamar untuk mengubah," ujarnya.
Baca Juga: AHY Kunci Anies Baswedan Memenangkan Pertarungan dalam Pilpres 2024
Saat ini, ujarnya lagi, PKB dan Gerindra tengah menunggu perkembangan dialog dengan partai-partai politik lain yang memiliki kemungkinan untuk merapat, sekaligus menyiapkan diskusi yang lebih matang terkait sistem kerja dari koalisi.
"Moga-moga sampai akhir tahun, tapi saya enggak tahu karena detik ini sama-sama ingin jadi capres," tuturnya.
Ia menyebut ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan capres yang pada akhirnya akan diusung oleh PKB bersama koalisinya.
"Semua faktor harus jadi pertimbangan. Maka ujung kesimpulannya nanti ya harus menyesuaikan, PKB ya harus realistis dan seterusnya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty