Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Malu! Indonesia Sudah Waktunya Belajar dari Malaysia: Pemilu 'Politik Identitas' tapi Esensial

Jangan Malu! Indonesia Sudah Waktunya Belajar dari Malaysia: Pemilu 'Politik Identitas' tapi Esensial An election worker makes a final preparation at a polling station during Malaysia's 15th general election in Bera, Pahang, Malaysia November 19, 2022. | Kredit Foto: Reuters/Lai Seng Sin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilihan umum (pemilu) Malaysia 2022 seharusnya dapat dijadikan contoh oleh Indonesia menjelang tahun politik tahun 2024, kata intelektual publik Rocky Gerung.

"Jadi kita bisa belajar dari negara tetangga bahwa anything goes. Meskipun pada dasarnya Malaysia memiliki dasar sistem parlementer," kata Rocky dalam kanal YouTube-nya seperti dikutip Warta Ekonomi.

Baca Juga: Polisi Minta Warga Malaysia Jangan Provokatif dengan Konten SARA

Ia menekankan, Indonesia dan Malaysia memang tidak dapat disandingkan secara utuh dan bulat-bulat, tetapi terselip kesamaan antara keduanya. 

"Malaysia bersistem parlementer, tapi politik identitasnya tinggi sekali, para tokoh seperti Anwar Ibrahim hingga Mahathir Mohamad termasuk di dalamnya. Identitas antara melayu dan non-melayu, sama sepert isu politik identitas yang ada di Indonesia," terangnya.

"Semua orang di Malaysia merasa identitasnya ada yang China, India, Melayu, dan segala macam, karena representasinya seperti itu," imbuhnya.

Yang jadi pembeda, lanjut Rocky, fasilitas pemilu Malaysia yang bersih menyebabkan subjek dalam politik Negeri Jiran mampu membuat politik identitas tidak terlalu terlihat.

"Sementara di Indonesia, politik identitas justru digunakan untuk menghalangi seseorang ... ditambah sistem pemilunya juga borok," tuturnya.

Sistem yang terdapat dalam negara Indonesia adalah evolusi dari sejumlah sistem masa lampau atau yang terbentuk seiring berjalannya situasi politik negara.

"Ini evolusi dari sistem kesultanan, sistem agama, sistem politik berbasis kedaerahan. Semua hal itu bagus saja dan tidak perlu dihalang-halangi," tegas Rocky.

Seperti diketahui, pemilihan umum (pemilu) Malaysia 2022 telah berlangsung pada Jumat dan Sabtu (18-19/11/2022) untuk anggota Dewan Rakyat di Parlemen ke-15 Malaysia.

Tiga orang kandidat yang sudah tidak asing lagi dalam perpolitikan Malaysia seperti, Anwar Ibrahim, Mahathir Mohamad, dan Muhyiddin Yassin ikut maju dalam kontestasi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: