Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IOG Convention 2022, Komitmen Pemerintah dan SKK Migas Jaga Ketahanan Energi dengan Kolaborasi

IOG Convention 2022, Komitmen Pemerintah dan SKK Migas Jaga Ketahanan Energi dengan Kolaborasi Kredit Foto: SKK Migas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali mengadakan International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) yang berlangsung Rabu-Jumat (23-25/11) di Nusa Dua, Bali. Pembukaan dilaksanakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dengan menghadirkan keynote speaker Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. 

Luhut mengatakan bahwa tema IOG 2022, yaitu Boosting Investment & Adapting Energy Transition Through Stronger Collaboration selaras dengan salah satu kesepakatan dalam KTT G20 yang berlangsung pekan lalu, yaitu penekanan atas pentingnya ketahanan energi serta kesiapan untuk melakukan segala upaya menuju transisi energi yang berkelanjutan.

Baca Juga: SKK Migas Sebut Proyek Dekomisioning Hulu Migas Berhasil Direalisasikan

Ditambahkannya, guna mencapai Visi Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi negara maju di tahun 2045, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu didukung oleh pasokan energi yang cukup. Oleh karena itu, pemerintah sepenuhnya mendukung visi bersama sektor hulu migas, yaitu target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

"Jika tercapai, target ini akan mengurangi defisit neraca perdagangan dan memperkuat struktur anggaran negara kita sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di atas 5%," ujar Luhut, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga menggarisbawahi peran strategis gas bumi di tengah komitmen Indonesia menuju Net-Zero Emission. "Ketersediaan gas bumi akan menjadi katalis bagi proses transisi energi ke depan," ujarnya. 

Pemerintah Indonesia siap memberikan dukungan bagi pencapaian target produksi migas 2030 tersebut. "Pemerintah sudah mengidentifikasi serangkaian insentif fiskal untuk mencapai target ini. Sejumlah langkah telah ditempuh dan sejumlah kebijakan sedang difinalisasi untuk mendistribusikan insentif finansial kepada Kontraktor KKS dan lapangan-lapangan tertentu dalam rangka meningkatkan produksi," papar Luhut.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah akan menjalankan sejumlah program strategis untuk mendukung peran gas bumi sebagai energi transisi. "Program-program tersebut antara lain adalah mengembangkan penggunaan gas sebagai bahan bakar dan bahan baku industri dengan mengembangkan infrastruktur untuk transmisi dan distribusi gas secara terintegrasi, konversi bahan bakar solar ke gas pada pembangkit listrik, dan pengembangan jaringan gas untuk rumah tangga dan usaha kecil," ujarnya.

Ditambahkannya, investasi di bisnis hulu migas di Indonesia sangat menantang terutama dari sisi pembiayaan. Biaya untuk kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi makin meningkat sehingga Indonesia sangat membutuhkan investasi yang besar untuk menaikkan produksi migas nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: