Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IOG Convention 2022, Komitmen Pemerintah dan SKK Migas Jaga Ketahanan Energi dengan Kolaborasi

IOG Convention 2022, Komitmen Pemerintah dan SKK Migas Jaga Ketahanan Energi dengan Kolaborasi Kredit Foto: SKK Migas

Untuk itu, pemerintah telah melakukan beberapa terobosan dalam hal kebijakan, diantaranya melalui fleksibilitas kontrak (PSC Cost Recovery atau Gross Split PSC), perbaikan terms & conditions pada lelang wilayah kerja, insentif fiskal dannon-fiskal, pengajuan perizinan secara online, dan penyesuaian regulasi untuk migas nonkonvensional.

"Selanjutnya untuk menarik investasi kita akan merevisi Undang-undang migas tahun 2021 dengan memberikan beberapa hal seperti perbaikan kebijakan fiskal, assume and discharge, kemudahan berusaha, dan kepastian kontrak," ujarnya.

Baca Juga: Investasi Hulu Migas dan Transisi Energi Harus Berjalan Berdampingan

Dia menambahkan bahwa pemerintah terbuka untuk melakukan dialog dengan operator dan investor dalam rangka menciptakan iklim investasi yang kompetitif serta meningkatkan keekonomian proyek hulu migas.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan transisi energi yang menjadi tren global saat ini menjadi salah satu hal yang memengaruhi industri hulu migas saat ini. Setelah Protokol Kyoto, Perjanjian Paris, dan G20 terbaru, banyak negara, termasuk Indonesia, mengaskan komitmen penuh untuk mengurangi emisi karbon. Pada industri hulu migas, SKK Migas telah melihat upaya beberapa perusahaan migas besar untuk melakukan pengurangan emisi karbon dan memasukkan investasi pada energi terbarukan dalam strategi portofolio mereka.

"Kondisi ini memiliki dua sisi. Pertama, investasi migas perlu ditingkatkan karena perlu memasukkan program pengurangan karbon seperti CCUS. Di sisi lain, persaingan untuk mendapatkan investasi di bidang migas makin meningkat," kata dia.

Terlepas dari adanya transisi energi menuju energi terbarukan, Dwi mengatakan bahwa Indonesia masih perlu memaksimalkan potensi migas, terutama gas bumi, guna memastikan ketahanan dan keterjangkauan energi nasional dalam proses menuju Net-Zero Emission. Untuk itulah, target produksi 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030 dijadikan visi bersama.

"Untuk mencapai target jangka panjang ini, kami perkirakan industri hulu migas akan membutuhkan total investasi sebesar US$179 miliar," ujarnya seraya menambahkan bahwa IOG 2022 ini diharapkan akan berkontribusi maksimal pada upaya mencapai target tersebut. 

IOG 2022 diselenggarakan secara hybrid dengan jumlah peserta mencapai 1.500 untuk peserta yang hadir langsung dan sekitar 23.000 peserta terdaftar secara online. Selain mendukung investasi hulu migas, kegiatan ini juga diharapkan dapat membangkitkan industri pariwisata di Pulau Bali.

"Kami berharap dengan diadakannya berbagai ajang berskala international di Bali dapat membantu memulihkan ekonomi Bali," ujar Gubernur Bali I Wayan Koster.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: