- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
SKK Migas Ajak Investor Global untuk Tingkatkan Industri Hulu Migas Indonesia
Dewan Energi Nasional melaporkan bahwa kebutuhan energi Indonesia terus naik dengan rata-rata 4,7% dalam lima tahun terakhir. Selanjutnya di tahun 2025 kebutuhan energi nasional diproyeksi mencapai 1.012 MTOE dengan 43,5% bersumber dari Minyak dan Gas Bumi (Migas).
Menyusul hal tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mengundang investor global untuk mengelola potensi hulu migas di Indonesia.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Catat Produksi Migas 1,04 Juta Barel/hari di Triwulan III 2024
Ajakan ini Indonesia sampaikan melalui rangkaian kegiatan presentasi industri hulu migas Indonesia di Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2024, salah satu pameran dan konferensi migas terbesar dunia, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 4-7 November 2024.
Memasuki hari kedua ADIPEC, Paviliun Indonesia hadir untuk membuka peluang seluas-luasnya dan menjalin kerja sama dengan para pemain global. Indonesia berupaya meningkatkan daya saing investasi nasional dengan menciptakan regulasi-regulasi yang ramah investor termasuk skema new gross-split, one door service policy (ODSP), keringanan pajak, dan skema fiskal yang fleksibel.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro menekankan pentingnya kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan migas berkelas dunia.
“Sebagai salah satu pilar ketahanan energi nasional, industri hulu migas Indonesia perlu memperkuat kemitraan dengan perusahaan-perusahaan migas di level global. Kemitraan ini memungkinkan percepatan penemuan cadangan-cadangan migas baru, transfer teknologi, dukungan finansial, peningkatan kapasitas nasional, dan inovasi berkelanjutan,” kata Hudi dalam keterangannya, Kamis (07/11/2024).
Country Manager Oman Medco E&P Ahmad Syaifudin dalam presentasinya di Paviliun Indonesia mengatakan bahwa potensi hidrokarbon masih sangat besar di masa depan, dan Medco E&P siap menjadi bagian di market global.
Baca Juga: 12 Proyek Hulu Migas 80% Onstream di Triwulan 3, Berikut Sebarannya!
"Perjalanan Medco dari perusahaan service drilling hingga menjadi grup energi terkemuka di Asia Tenggara dan berekspansi ke Timur Tengah, mencerminkan komitmen kami terhadap pertumbuhan, diversifikasi, dan inovasi. Medco E&P terus mengembangan potensi hidrokarbon sekaligus mendorong diversifikasi ke energi bersih, untuk menjadi bagian dari representasi industri hulu migas Indonesia dalam menjawab tantangan energi global,” kata Ahmad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement