Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SKK Migas Sebut Proyek Dekomisioning Hulu Migas Berhasil Direalisasikan

SKK Migas Sebut Proyek Dekomisioning Hulu Migas Berhasil Direalisasikan Kredit Foto: SKK Migas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan kegiatan pilot project dekomisioning anjungan migas milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang berada di lepas pantai Balikpapan berhasil dilaksanakan.

Proyek tersebut merupakan realisasi dari kerja sama Government-to-Government antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Korea.

Adapun kerja sama itu dilaksanakan berdasarkan Nota Kesepahaman di Industri Jasa Kegiatan Lepas Pantai pada tahun 2021 dan Implementing Arrangement tahun 2022 yang ditandatangani oleh kedua negara.

Baca Juga: SKK Migas Sebut Harga Minyak Tinggi, Tak Buat Investasi Hulu Migas Meningkat

“Kami bersyukur proyek pertama dekomisioning hulu migas ini dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa ada kendala dengan waktu penyelesaiannya sesuai dengan rencana,” ujar Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (17/11/2022). 

Sebagai informasi, dekomisioning anjungan migas adalah rangkaian kegiatan pembongkaran peralatan, instalasi, dan/atau fasilitas penunjang termasuk penutupan sumur secara permanen, pemulihan lokasi dan  penanganan pelepasan atau penghapusan peralatan, instalasi, dan/atau fasilitas dalam kegiatan usaha hulu migas yang dilaksanakan sebelum atau pada saat berakhirnya kontrak kerja sama.

Dwi mengatakan dalam pelaksanaan proyek ini, SKK Migas terlibat sebagai Komite Pendukung Proyek bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dalam proses dekomisioning ini, KKKS PHKT bekerjasama dengan KHAN Offshore, perusahaan Engineering Procurement Construction yang berasal Korea. 

“Dalam kolaborasi antara Indonesia dan Korea ini kami berharap adanya transfer knowledge dan teknologi, sehingga diharapkan Indonesia mampu secara mandiri melaksanakan proyek-proyek dekomisioning hulu migas di masa mendatang,” ujarnya. 

Adapun proses kegiatan dekomisioning dimulai pada tanggal 27 September 2022, dilakukan oleh Kapal Hyundai 2500. Kegiatan tersebut diawali dengan memotong empat konduktor di anjungan migas Attaka EB. Pada 4 November 2022, pemotongan empat konduktor dan riser telah selesai dilakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: