Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Didukung Nasdem, JK Merasa Kurang Sreg?

Anies Didukung Nasdem, JK Merasa Kurang Sreg? Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menyampaikan pidato kemanusiaan saat mengikuti peringatan HUT PMI ke-75 secara virtual di Markas PMI, Jakarta, Kamis (17/9/2020). | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Meski demikian, JK mengkritik syarat ambang batas presiden yang mensyaratkan 20 persen dukungan dari gabungan partai politik di parlemen. Menurutnya, angka tersebut terlalu tinggi dan menimbulkan bahaya praktik money politics.

"Money politics terjadi karena biaya politik itu mahal, dan sangat membahayakan ke bawahnya jadi masalah. Itu disebabkan karena syarat treshold 20 persen, itu saya minta harus turun. Waktu saya jadi wapres hanya 4 persen," tambahnya.

Celah politik berbiaya tinggi ini beresiko seorang pemimpin yang nantinya terpilih akan merasa berhutang kepada sponsornya.

"Untuk bisa mencapai 20 persen, semua tahu ada biayanya dan maharnya, dan sekarang makin mahal, karena itu sekarang ini menjadi pejabat mulai bupati, walikota, gubernur dan presiden itu semacam investasi, jadi sangat tergantung kepada sponsornya," tambahnya.

"Contohnya: bupati, wali kota, akibatnya sponsor ini kemudian terpilih macam-macam mintanya ada ijin tambang lah. Kan itu karena saya, hutang politik, itulah money politik. jadi biaya politiknya harus kita turunkan," tegasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: