Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramalan Turkiye Jangan Dianggap Remeh, Perang Rusia dan Ukraina Berakhir dengan Cara...

Ramalan Turkiye Jangan Dianggap Remeh, Perang Rusia dan Ukraina Berakhir dengan Cara... Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Ankara -

Rusia dan Ukraina mau tidak mau harus duduk di meja perundingan untuk menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung, Menteri Luar Negeri Turkiye Mevlut Cavusoglu mengatakan pada sebuah konferensi pada hari Rabu.

"Dengan satu atau lain cara, perang ini akan berakhir di meja (perundingan)," kata menteri kepada audiensi di Universitas Bilkent di Ankara.

Baca Juga: Situasi Suriah Makin Panas, Rusia ke Turki: Kami Minta untuk Menahan Diri

Ia menambahkan, tindakan militer tidak akan berakhir dan hanya akan memperpanjang permusuhan.

"Kami tidak berpikir bahwa itu akan berakhir melalui perolehan militer di lapangan," tambahnya, memperingatkan "risiko perang yang dapat berlangsung selama beberapa dekade."

Menurut Cavusoglu, Rusia dan Ukraina sudah "sangat dekat dengan gencatan senjata" selama pembicaraan di Istanbul pada musim semi sebelum "menjauh" dari meja perundingan.

Kedua belah pihak belum duduk untuk bernegosiasi sejak pembicaraan di Istanbul pada akhir Maret.

Moskow awalnya optimis tentang prospek kesepakatan damai, tetapi kemudian menuduh Kiev menorpedo pembicaraan.

Sejak saat itu, Moskow telah berulang kali mengisyaratkan kesiapannya untuk bernegosiasi, sementara Kiev telah mengirimkan sinyal yang beragam.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sebelumnya bahwa negaranya tidak "menutup pintu" pada pembicaraan semacam itu tetapi meluncurkan serangkaian persyaratan, mulai dari pengembalian wilayah yang diklaim oleh Kiev, hingga reparasi keuangan dari Moskow.

Rusia menyebut istilah seperti itu "tidak realistis".

Realitas sejak itu menjadi "lebih kompleks," aku Cavusoglu, dan Turkiye masih perlu melakukan upaya untuk mendorong solusi diplomatik.

“Menjadi negara NATO tidak berarti bahwa kami tidak dapat (mengadakan pertemuan) dengan Rusia atau negara lain,” jelas Cavusoglu, seraya menambahkan bahwa Turkiye perlu “menjaga keseimbangan” di bidang ini.

Menteri Luar Negeri juga menyebut era modern sebagai "zaman ketidakpastian", menambahkan bahwa "sistem unipolar" yang mulai muncul setelah runtuhnya Uni Soviet terbukti berumur pendek.

Sistem unipolar "dengan cepat" bergeser ke arah multipolaritas, kata menteri, menambahkan bahwa dunia "masih mencari identitas sistem."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: