Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Manuver PKB, Pengamat Sebut Gerindra Tak Sepenuh Hati Menginginkan Cak Imin

Heboh Manuver PKB, Pengamat Sebut Gerindra Tak Sepenuh Hati Menginginkan Cak Imin Muhaimin Iskandar, Ketua PKB | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dapat sorotan setelah manuvernya terkait kemungkinan Gerindra berpaling.

Mengenai hal ini, Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menilai, tidak ada jaminan bagi Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bakal dijadikan calon wakil presiden (cawapres) sekalipun mendirikan koalisi baru.

Menurutnya, ngebet nyapres yang ditonjolkan Cak Imin hanya sekadar untuk menaikkan posisi tawar di dalam koalisi Gerindra-PKB. Sebab, ada dugaan muncul riak-riak di dalam internal PKB bahwa Cak Imin tidak akan diusung menjadi cawapres.

Baca Juga: Koalisi Pemerintahan Goyang, Dinding Istana Mulai Bergetar! Refly Harun Sebut Serangan Akan Masif Dilakukan, Anies Baswedan Mohon Siap-siap!

"Sebab, koalisi Gerindra-PKB terkesan komposisinya sudah dapat ditebak Prabowo-Muhaimin atau Prabowo dengan calon alternatif," kata Cak Imin dilansir dari Akurat.co, pada Kamis (24/11/2022). 

Efriza menilai, PKB dan Cak Imin terkesan berkoalisi dengan Gerindra hanya untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential treshold) dari Gerindra untuk mengusung Prabowo.

Pasalnya, hal ini membuat Muhaimin geram. Selain menyelesaikan permasalahan dalam koalisi, Wakil Ketua DPR itu juga sedang disangkutpautkan kembali berbagai kasus korupsi di masa lalu.

"Ini artinya, Cak Imin merasa semakin jauh dari kans sebagai cawapres, karena memang Gerindra tidak sepenuh hati menginginkan Muhaimin Iskandar," tuturnya. 

Muhaimin merasa dirinya diamanati oleh partai untuk menjadi capres seperti yang tertuang dalam Muktamar PKB tahun 2019. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: