Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melebihi Target, Penerbitan NIB Telah Mencapai 2,7 Juta

Melebihi Target, Penerbitan NIB Telah Mencapai 2,7 Juta Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki mengatakan saat ini penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) sudah mencapai 2,7 juta atau melampaui target yang ditetapkan sebanyak 2,5 juta NIB. Jumlah ini telah melampaui target pemerintah, yaitu 2,5 juta NIB bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga akhir tahun ini.

"Yang paling besar untuk usaha mikro sampai 2,6 juta NIB. Kita memiliki UMKM 64,2 juta unit. Ini cukup besar dan separuhnya butuh NIB," ucap Menkop-UKM Teten Masduki dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga: Kemenkop-UKM Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi Pelaku Usaha Mikro Kuliner Berbasis Sumber Daya Laut

Tak hanya NIB, kata Menkop-UKM, dari data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menyebutkan bahwa setidaknya ada 30 juta UMKM yang membutuhkan sertifikat halal, tetapi butuh waktu yang cukup lama hingga 10 tahun untuk memenuhinya.

"Tahun depan dicoba genjot lagi dan metode kerjanya kami sempurnakan. Tahun ini Kemenkop-UKM akan punya data sekitar 10 juta UMKM by name by address yang usahanya menetap. Bukan lagi pedagang kaki lima yang berpindah-pindah. Mereka ini yang diprioritaskan untuk mendapat NIB, sertifikasi halal, izin edar, dan sebagainya," kata Teten.

Dia menambahkan, data 10 juta UMKM ini akan diserahkan ke daerah dan diserahkan kepada volunteer untuk dikunjungi supaya efektif kerjanya. "Jadi ada data 10 juta, kalau dihitung sekitar 10 menit bisa daftar OSS bisa dihitung berapa percepatannya," kata Menkop-UKM.

Teten pun berterima kasih pada mitra dan relawan Garda Transfumi yang sudah membantu pelaksanaan maupun pendampingan UMKM. Termasuk kepada Mercy Corps Indonesia, Tokopedia, Gojek Bank Commonwealth, dan Gerakan Indonesia Bersama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (GEBER UMKM). Serta berbagai asosiasi yang membidangi urusan UMKM, yaitu ABDSI, ICSB, UKM IKM Nusantara, dan ICCN.

"Semangat terus kita pompa. Apalagi tahun depan situasi ekonomi tidak mudah. Alhamdulillah Indonesia dari kuartal II tahun 2022 tumbuh 5,44 persen dan kuartal III tahun 2022 naik 5,72 persen. Di mana 54 persen pertumbuhan ekonomi ditopang dari konsumsi rumah tangga. Artinya kekuatan ekonomi domestik dan disumbang dari UMKM," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: