Strategi GOTOKO Bertumbuh: Utamakan Sustainability, Profitability, dan Fokus Kebutuhan Pengguna
GOTOKO merupakan platform end-to-end e-B2B yang menawarkan solusi berbelanja kebutuhan produk dagangan dengan memanfaatkan teknologi sehingga dapat dijangkau dan memudahkan bagi warung-warung di Indonesia yang belum terlayani oleh brand principals atau yang disebut dengan underserved retailers.
Dalam upayanya menjangkau underseverd retailers ini, Gurnoor Singh Dhillon selaku CEO dan President Director GOTOKO menyampaikan bahwa dalam tahap awal, GOTOKO menggunakan data analitik untuk menganalisa area atau klaster yang akan dipenetrasi oleh GOTOKO. Setelah itu, langkah selanjutnya dilakukan juga dengan Kawan Toko atau para agen GOTOKO di lapangan yang akan membantu proses akuisisi warung ke dalam ekosistem GOTOKO dengan datang ke titik warung yang sudah diidentifikasi melalui data.
Melalui startegi winning in many Indonesia, strategi GOTOKO untuk mencapai pertumbuhan tidak hanya dilakukan dengan meningkatkan penggunaan aplikasi saja, namun juga dengan memberdayakan warung-warung yang menjadi pelanggan GOTOKO dengan menyediakan beragam produk yang sesuai dengan kebutuhan warung dengan harga kompetitif dan juga jaminan waktu pengiriman yang dapat membantu pemilik warung mengatasi permasalahan biaya operasional yang tinggi dan mengefisiensikan bisnisnya.
Baca Juga: Manfaatkan Teknologi Digital, GOTOKO Fokuskan Pemberdayaan Berkelanjutan pada Warung di Indonesia
Sejak didirikan pada Agustus 2020 lalu, GOTOKO telah menjadi platform e-B2B yang mencapai pertumbuhan 32 kali lipat sejak tahun lalu, di mana kini GOTOKO telah beroperasi di 37 kota/kabupaten pada 13 kluster di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali dengan didukung pula sejumlah warehouse untuk optimalisasi layanan.
Menjelaskan target dari GOTOKO pada ekspansi bisnisnya, Gurnoor menyampaikan bahwa ambisi besar GOTOKO adalah menjangkau seluruh warung atau underserved retailers di Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai 2,5 juta warung.
"Bagi GOTOKO, kami tidak ingin berlomba dalam mengejar [target] angka atau secara khusus karena kami ingin bertahan di dalam industri ini. Oleh karena itu kami akan memberikan fokus kami ke arah yang lebih sustain dan profitable," tutur Gurnoor saat menerima kunjungan media di warehouse GOTOKO, Karawaci pada Rabu (23/11/2022) lalu. Ia menambahkan, "sesuai dengan strategi kami winning in many Indonesia, kami akan mengutamakan area di mana GOTOKO sudah beroperasi."
Selanjutnya terkait dengan strategi GOTOKO untuk bertahan di tengah krisis, Gurnoor menjelaskan bahwa GOTOKO telah beberapa kali mengelami shock di mana hal itu pertama terjadi adalah shock demand pada saat pandemi, dan yang kedua adalah shock supply saat terjadi masalah geopolitik Rusia-Ukraina.
"Sebagai [bisnis] yang lahir di waktu pandemi, kami tidak menyiapkan panduan menghadapi [krisis] pandemi saat itu, tapi kami bersiap-siap, kami bersatu untuk menghadapi krisis [resesi] yang mungkin akan terjadi dengan cara tetap fokus pada kebutuhan dari pelanggan kami," ujarnya.
Gurnoor mengatakan bahwa resesi masih menjadi spekulasi yang belum terjadi, dan karena Indonesia merupakan salah satu emerging markets atau pasar yang masih bertumbuh, Gurnoor optimis pada banyak kesempatan untuk GOTOKO tetap dapat berjaya di tengah krisis resesi global nantinya.
Apalagi di dalam resesi itu biasanya ada dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran diskresioner yang mencakup keperluan di luar kebutuhan sehari-hari, yang tentu saat terjadi krisis maka pengeluaran ini akan menurun, dan juga ada pengeluaran penting kebutuhan sehari-hari yang akan tetap sama atau bahkan mengalami peningkatan meski di tengah situasi krisis. Di mana terkait hal ini, warung adalah sumber yang menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat di sekitarnya.
Melihat pada kesempatan ini, Gurnoor menegaskan kembali fokus GOTOKO bertahan, ia mengatakan, "oleh karenanya warung yang dilayani oleh GOTOKO akan tetap relevan dan kita tidak mengantisipasi adanya penurunan dari sisi pengeluaran tersebut. Namun meskipun begitu, kami tentu akan bersiap karena di setiap krisis pasti akan ada kesempatan."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti