Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Sebut Ada 6 Tantangan dalam Pengembangan Pasar Modal di Indonesia, Apa Saja?

OJK Sebut Ada 6 Tantangan dalam Pengembangan Pasar Modal di Indonesia, Apa Saja? Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar modal Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif dari berbagai aspek, mulai dari peningkatan jumlah investor, aset, hingga berbagai inovasi yang menyertainya. Kendati begitu, beberapa hal yang masih menjadi tantangan dalam pengembangan pasar modal di Indonesia. Apa sajakah itu?

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Djustini Septiana, menyampaikan bahwa setidaknya ada enam tantangan dalam pengembangan pasar modal di Indonesia. Tantangan tersebut, tegas Djustini, dapat menjadi peluang jika dapat ditangani dengan baik. Tantangan pertama ialah perihal koordinasi. Menurutnya, mekanisme koordinasi perlu dioptimalkan sehingga dapat mendukung efektivitas pengembangan pasar modal, termasuk dalam pengaturan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Baca Juga: Luncurkan Papan Perdagangan New Economy pada 5 Desember, Bos BEI: Setara dengan Papan Utama!

"Bagaimana mekanisme koordinasi lembaga yang masih belum optimal. Ini yang masih kita coba lakukan ke depannya jadi lebih baik supaya kita berhasil mendorong efektivitas pengembangan pasar modal," pungkas Djustini dalam Workshop Media Gathering Pasar Modal 2022 di Bandung, 25 November 2022.

Tantangan berikutnya, perihal pengaturan. Djustini menyebut, kerangka pengaturan masih menjadi tantangan yang perlu dioptimalkan untuk mendukung ketersediaan instrumen, layanan, dan akses pasar modal. Hal tersebut diamini membutuhkan waktu dan effort untuk dapat lebih optimal. Tantangan ketiga berkaitan dengan infrastruktur, yakni pengembangan infrastruktur pasar keuangan dengan mengadopsi teknologi untuk mendukung efisiensi proses bisnis di industri pasar modal.

"Pasar modal kita sudah maju pesat dibandingkan lima atau sepuluh tahun lalu. Tapi tetap saja, pengembangan infrastruktur harus menyetarakan kebutuhan internasional dan harus mengadopsi teknologi dengan mengedepankan efisiensi. Itu tidak murah," lanjutnya.

Perlindungan investor menjadi tantangan berikutnya. Djustini menilai kerangka hukum perlu diperkuat sehingga mendukung efektivitas penegakan hukum dan perlindungan investor. Lalu, ada pula tantangan daya saing di antara pelaku industri yang perlu ditingkatkan. Hal itu ditujukan untuk membentuk pasar yang kompetitif. Tantangan terakhir yang tidak kalah penting ialah perihal literasi keuangan.

"Inklusi sudah jauh lebih tinggi. Namun, literasi keuangan masih merangkak meskipun kami telah melakukan secara besar-besaran. Itu terbukti dengan masih banyaknya penipuan berkedok investasi, pinjaman, dan macam-macam lainnya," tegas Djustini. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: