Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luncurkan Papan Perdagangan New Economy pada 5 Desember, Bos BEI: Setara dengan Papan Utama!

Luncurkan Papan Perdagangan New Economy pada 5 Desember, Bos BEI: Setara dengan Papan Utama! Kredit Foto: Lestari Ningsih
Warta Ekonomi, Bandung -

Papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera bertambah dari sebelumnya tiga menjadi empat jenis papan perdagangan. Hal itu sejalan dengan rencana BEI untuk meluncurkan papan perdagangan New Economy pada 5 Desember 2022 mendatang.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyebutkan bahwa papan New Economy akan menggenapi tiga papan perdagangan yang telah ada sebelumnya, yaitu Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Akselerasi. Iman menjelaskan, Papan New Economy diluncurkan BEI untuk memfasilitasi perusahaan yang dinilai inovatif dan memberi kebermanfaatan sosial yang luas. Perusahaan sektor teknologi dinilai pantas untuk menempati Papan New Economy tersebut.

Baca Juga: Tak Cuma Inklusi, BEI Turut Tingkatkan Literasi Pasar Modal Bagi 5.000 Tenaga Kesehatan di Jawa Barat

"Kami baru saja menerima surat dari OJK terkait dengan persetujuan Papan New Economy. Kami akan live Papan New Economy pada 5 Desember 2022," tegas Iman dalam Workshop Media Gathering Pasar Modal 2022 di Bandung, Jumat, 25 November 2022.

Iman menyebutkan, saat ini terdapat 820 emiten yang terbagi dalam tiga papan perdagangan. Sebanyak 53% atau 450 emiten menempati Papan Pengembangan, 43% atau 350 emiten menempati Papan Utama, dan lainnya menempati Papan Akselerasi. Nantinya, tegas Iman, emiten yang akan menempati Papan New Economy ialah mereka yang memiliki kapitalisasi besar dengan rekam jejak kinerja yang positif. Oleh karena itu, Papan New Economy disebut setara dengan Papan Utama.

"Yang paling penting, (Papan New Economy) setara dengan Papan Utama," pungkas Iman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: