Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Dubes Kelojotan Soal Bacapres Kampanye, Refly Harun Bongkar 'Ideologi' Pendukung Jokowi: Serang Anies Baswedan Sebanyak-banyaknya!

Ada Dubes Kelojotan Soal Bacapres Kampanye, Refly Harun Bongkar 'Ideologi' Pendukung Jokowi: Serang Anies Baswedan Sebanyak-banyaknya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi

“Jadi ideologi pendukung Presiden Jokowi adalah kritik lah Anies Baswedan sebanyak-banyaknya karena Anies is The Common Enemy for them,” jelasnya.

Bagi Refly, kampanye kandidat yang sudah resmi menjadi Capres adalah kampanye yang terjadwalkan oleh penylenggara yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Karenannya, menurut Refly, apa yang dilakukan Anies yakni gencar melakukan safari politiknya bukan lah sebuah hal yang negatif.

Baca Juga: Ditanya Airlangga atau Anies Baswedan? JK Ngaku ke Rocky: Waktu Anies Gubernur, Semua Orang Tahu Saya Dukung...

“Kalau misalnya dia datang dan bersosialisasi dan ramai orang datang ya itu bukan salah dia, masa nggak boleh bersosialisasi? Justru menurut saya ketika masa di luar kampanye inilah untuk menjangkau memperkenakan diri sebanyak-banyaknya ke masyarakat,” ungkapnya.

“Yang harus dilakukan saat ini sosialisasi kemana-mana nanti saat masa kampanye tidak perlu lagi sosialisasi kemana-mana,” jelas Refly.

Baca Juga: Balas Dendam Seperti yang Diterima Gatot Berpotensi Terjadi di Acara Kaesang, Dugaan Rocky Gerung Tajam: Surya Paloh Tahu Jokowi Ingin…

Bukannya tanpa alasan, menurut Refly dengan konsep yang demikian, kontestasi akan lebih hidup karena saat masa kampanye tidak lagi soal sosialisasi calon tetapi pada hal yang substantif dan berbobot dalan mengadu gagasan lewat forum debat dsj.

“Jadi KPU mengatur acara debat itu selama 3 bulan itu ada 30 kali debat misalnya, bagus itu untuk pendidikan publik. Jadi debatnya itu betul-betul mendalam,” jelas Refly.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: