GORI, Pelapis dan Pelindung Kayu Ternama Asal Eropa Siap Rambah Pasar Indonesia
Sebagai market leader produsen pelapis dan pelindung kayu di dataran Eropa. GORI mulai melirik pasar Indonesia yang dinilai terlalu besar untuk tak dilirik.
Tak heran bila tahun 2018 PPG Denmark sebagai induk usaha GORI mulai melakukan penjajakan alias survey pasar di Tanah Air.
Baca Juga: Pentingnya Peran Data dan Digitalisasi untuk Prinsip Keberlanjutan Suatu Bisnis
Selesai melakukan study, akhirnya mereka menunjuk PT Niscala Alrik Indonesia sebagai rekan distribusi produk-produk lansiran negeri Skandinavia ini.
”Kami memang sudah menjalin kerjasama dengan PPG Denmark sejak tahun 2020. Namun masih bersifat B to B, dalam kesempatan ini kami ingin mengukuhkan bahwa per hari ini kita akan melakukan program penjualan secara retail,” ujar Genta Ginanjar, CEO GORI Indonesia dikutip dalam keterangannya, Sabtu (26/11/2022).
GORI memang tidak bisa dipandang sebelah mata sebagai pendatang baru di Tanah Air. Bahkan produk ini telah lahir sejak 120 tahun lalu, tepatnya tahun 1902 oleh Wilhelm O. Ehrenskjöld.
”Awalnya mereka menciptakan GORI sebagai lapisan pelindung kayu untuk kapal laut dari gangguan ulat kayu dan serangga. Laris manisnya produk mereka sebagai penjaja bahan pelindung kayu kapal, akhirnya mereka mulai berinovasi untuk perumahan,” tambah Genta.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya bisnis, hadirlah GORI 22 di tahun 1927 yang mulai hadir untuk keperluan bangunan perumahan hingga furniture rumah tangga. Awal mula pengembangan produk GORI memang lebih fokus pada produk outdoor. Seperti pagar rumah, kusen pintu jendela, lantai kayu teras rumah dan sebagainya.
Namun karena tuntutan pasar, mereka juga ikut mengembangkan untuk aplikasi furniture dalam rumah hingga dinding dan langit - langit rumah. Tak hanya itu, ragam lainnya adalah lini produk cat berwarna-warni pun telah mereka ciptakan.
Secara produk, GORI memang diciptakan untuk melindungi dan menjaga kayu dari kerusakan. Treatment yang sangat efektif untuk menjaga kayu dari segala cuaca, panas kering, cuaca lembab hingga serangan hama kayu.
Produk produk saat ini lebih difokuskan pada jajaran water based yang memang lebih relevan dipakai saat ini karena ramah lingkungan. Mereka sudah mengurangi yang berbahan baku solvent yang bergantung pada minyak bumi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq