Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Buat Ganjar Pranowo, Kode Rambut Putih Ternyata Bisa Jadi Sinyal Jokowi Ngebet Tiga Periode!

Bukan Buat Ganjar Pranowo, Kode Rambut Putih Ternyata Bisa Jadi Sinyal Jokowi Ngebet Tiga Periode! Kredit Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu tentang pemimpin berambut putih dan memiliki kerutan, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional Adib Miftahul menduga bahwa Jokowi mencoba merepresentasikan dirinya sebagai pemimpin yang dimaksud.

Adib menilai, penggambaran fisik pemimpin yang dimaksud Jokowi merupakan manifestasi dirinya yang dinilai dekat dengan rakyat dan tidak selalu duduk di kursi dalam ruang ber-AC. Berbeda dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, kata Adib, tokoh yang digadang akan diusung oleh PDIP dalam kontestasi Pilpres 2024.

Baca Juga: Tetap Jalan Walau Sudah Dilarang, Relawan Jokowi Terkait Penggunaan GBK: Kita Pesannya Sudah Lama...

Begitu juga dengan Bakal Calon Presiden Partai Nasdem, Anies Baswedan, yang dinilai elitis dan suka berada di ruang ber-AC. Adib juga menilai bahwa hal tersebut bisa diartikan sebagai sinyal Jokowi untuk melangkah ke periode ketiga.

"Jangan-jangan ketika dia menyebut kerutan, Pak Jokowi itu kerutannya banyak. Rambut putih, jangan-jangan malah berpeluang besar ini masuk ke Jokowi periode ketiga," kata Adib pada Warta Ekonomi, Senin (28/11/22).

"Saya kira malah ini sebenarnya menafsirkan dirinya sendiri, yaitu Pak Jokowi, karena dia mengeritik soal yang hanya duduk di kursi, (ruangan) AC. Ini kan Puan biasa di kursi AC, Anies biasa di kursi AC, necis, elit," jelasnya.

Adib menilai, idiom rambut putih diambil hanya untuk menyamarkan pesan dari apa yang direpresentasikan dirinya dalam pidatonya. Dengan begitu, Adib menilai pidato Jokowi sebagai keinginannya melangkah ke periode selanjutnya.

Baca Juga: Cium Bau Ketakutan, Elite Demokrat Bongkar Misi Jokowi Tebar Dukungan Lewat Acara Nusantara Bersatu

Disamping hal tersebut, Adib mengungkap bahwa Jokowi tengah melakukan upaya mengaburkan peta politik nasional. Dia menilai, manuver endors pada Prabowo Subianto beberapa waktu lalu hingga sosok berambut putih hanya dilakukan untuk mengacak peta politik yang ada.

Dalam pidato tersebut Adib juga menilai bahwa Jokowi ingin menunjukkan posisinya yang masih memiliki basis pendukung yang besar dalam rangkaian kontestasi politik. Dalam hal ini, Adib melihat bahwa Jokowi ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah salah satu king maker dalam kontestasi politik 2024 mendatang.

Baca Juga: Sibuk Endorse Prabowo hingga Ganjar Pranowo, Sikap Jokowi Dikuliti Habis: Dia Menjatuhkan Wibawanya!

"Dia adalah king maker, dia punya basis dukungan masa yang begitu kuat. Ini yang berusaha ditonjolkan oleh Jokowi," katanya.

Baca Juga: Kecewa Lihat Manuver Loyalis Jokowi, Elite Megawati: Jangan Bersikap Asal Bapak Senang!

"Dia mulai fight dengan Surya Paloh. Kalah dulu saking dekatnya seperti apa, sekarang kan agak jauh. Ini yang berusaha disampaikan oleh Jokowi, bahwa jangan lupa, saya (Jokowi) walaupun tidak punya partai, hanya petugas partai, tetapi saya adalah king maker yang punya basis dukungan yang kuat," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: