Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aktivis: Perlindungan Masyarakat dari Bahaya BPA Perlu Diperkuat

"Sebagai ibu, saya tentu saja sangat peduli dengan segala hal yang berhubungan dengan Kesehatan,” katanya. “Dari informasi yang saya baca, banyak sekali air kemasan yang menggunakan wadah bercampur BPA, di mana jika tidak sengaja terkonsumsi akan berisiko memicu penyakit jantung, kanker, kelainan organ hati, diabetes, gangguan otak dan gangguan perilaku pada anak kecil, " katanya.

Valencia juga mengingatkan agar pemerintah dan juga organisasi seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI}  untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan  BPA dalam kemasan makanan dan minuman yang beredar di masyarakat. Masyarakat luas juga perlu terus diedukasi, sehingga masyarakat jadi lebih tenang dan tahu memilih yang terbaik untuk keluarga. 

“Saya mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan label BPA free dan sertifikasi BPOM,” katanya, dengan tujuan agar masyarakat jadi lebih cerdas dalam memilih galon air minum dalam kemasan (AMDK) yang mereka beli.

Mengenai urgensi pemerintah, dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mempercepat pelabelan BPA pada kemasan galon air minum, ia mengatakan memang  sangat perlu. 

"Saya rasa ini (pelabelan BPA) akan membantu para orangtua, terutama kaum ibu, sebagai orang yang menentukan apa yang dikonsumsi oleh keluarga, jadi mereka lebih bisa memilih apa yang terbaik dan aman untuk kesehatan keluarga mereka, " katanya.

Saat ini, Indonesia punya masalah dengan ketersediaan air bersih. Akibatnya, jutaan masyarakat di Indonesia sangat tergantung pada produksi galon plastik keras polikarbonat (PC) yang bercampur bahan kimia BPA.

Seperti diketahui, BPA memiliki bahaya residu dari proses luluhnya partikel tersebut dari galon plastik PC ke dalam air minum yang diwadahinya. Residu inilah yang dapat menyebabkan gangguan pada manusia dewasa dan anak-anak.

Ketergantungan konsumen Indonesia pada galon polikarbonat bekas pakai yang mengandung BPA ini tampak pada produksi air minum kemasan pada 2021 yang telah mencapai 30 miliar liter, dengan nilai penjualan sebesar Rp48 triliun. Sebuah angka yang fantastis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: