Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Teknologi Inovatif, YABB dan Changemakers Luncurkan Makassar Je'ne Tallasa

Lewat Teknologi Inovatif, YABB dan Changemakers Luncurkan Makassar Je'ne Tallasa Kredit Foto: Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo, bersama changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) meluncurkan proyek "Makassar Je'ne Tallasa" bertemakan Mariki' Wujudkan Masyarakat Sehat dengan Air Bersih. Demi mencapai tujuan tersebut, proyek gotong-royong ini menerapkan teknologi inovatif yang mengolah air hujan menjadi air minum dipadu dengan edukasi yang membangun kemandirian masyarakat Tallo.

Kecamatan Tallo merupakan satu dari lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih di Makassar pada 2021. Para changemakers dari Celebes Green Project, Terra Water, dan Kopernik mengidentifikasi kerugian warga Tallo yang diakibatkan krisis ini. Demi air gratis, waktu harus rela terbuang dan kesehatan pun dipertaruhkan.

Baca Juga: Tinjau Warga Terdampak Gempa di Cianjur, Istri Gubernur Jabar Ajak Komunitas Bantu Penyediaan Air Bersih

Warga perlu menempuh jarak hingga satu kilometer menuju sumur air komunal dan mengantre selama 2-3 jam untuk mendapatkan air yang tidak layak. Sementara, untuk mendapatkan air bersih, warga mesti membeli air dari depot dan merogoh kocek sampai Rp300.000 per bulan.

Permasalahan krisis air bersih di Tallo mengganggu perekonomian, kesehatan, dan kehidupan sosial masyarakat sehingga dibutuhkan solusi yang tepat. Melihat kondisi tersebut, Monica Oudang, Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa, menyampaikan, "Sejalan dengan komitmen CCE untuk mewujudkan solusi yang sistemik dalam menangani permasalahan air di Indonesia, YABB dan changemakers hadir untuk mewujudkan akses air bersih melalui kolaborasi, teknologi, dan edukasi."

Wali Kota Makassar Ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto menyatakan apresiasi atas sumbangsih solusi berbasis ekosistem untuk mengubah air hujan jadi berkah, "Air sebagai penentu derajat kesehatan, tapi juga menjadi permasalahan dunia termasuk di Tallo, apalagi dipengaruhi oleh cuaca ekstrem. Di musim kemarau, Tallo mengalami kekeringan dan masyarakat harus mengantre air lebih lama dan membeli dengan harga lebih mahal, sedangkan ketika musim hujan, air hujan dan luapan muara sungai menjadi mubazir karena hanya membanjiri sebagian area Tallo tanpa dimanfaatkan."

Untuk mengatasi permasalahan air di Kecamatan Tallo, YABB dan dan para changemakers menghadirkan tiga solusi utama yang memadukan teknologi dengan edukasi agar menghasilkan dampak nyata yang berkelanjutan.

Perwakilan Changemakers Makassar Je'ne Tallasa, Indah Febriany, mengungkapkan, "Kami berkolaborasi dengan Tametotto untuk menerapkan teknologi pemanenan air hujan (PAH) bawah tanah dengan kapasitas besar, yaitu 160.500 liter. Alhasil, saat teknologi ini bekerja dengan kapasitas penuh, pasokan air bersih diestimasi bisa mencukupi 100 keluarga per hari."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: