Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tensi Perbatasan Hampir Mendidih, Presiden Belarusia Kuak Situasi Sebenarnya

Tensi Perbatasan Hampir Mendidih, Presiden Belarusia Kuak Situasi Sebenarnya Kredit Foto: Antara/Andrei Stasevich/BelTA/Handout via REUTERS
Warta Ekonomi, Minsk -

Presiden Alexander Lukashenko mengatakan bahwa situasi di sekitar perbatasan Belarusia makin "tegang".

Negara ini berbagi perbatasan dengan anggota NATO Polandia, Latvia dan Lituania, bersama dengan Rusia dan Ukraina yang dilanda perang.

Baca Juga: Sekutu Top Putin Sarankan Ukraina Lebih Baik Bernegosiasi dengan Rusia atau Terima Risikonya

Badan-badan keamanan negara telah mencatat peningkatan jumlah "provokasi", katanya dalam pertemuan pemerintah tentang masalah pertahanan pada Kamis (1/12/2022).

"Ukraina mencoba menggunakan dalih apa pun untuk menarik pasukan dari negara-negara anggota NATO ke dalam konflik dengan Rusia," katanya.

Presiden merujuk pada sebuah insiden di desa Przewodow, Polandia bulan lalu, di mana dua orang tewas akibat rudal yang melintas dari Ukraina.

Kiev dan beberapa media segera mengklaim bahwa proyektil tersebut telah ditembakkan oleh pasukan Rusia, tetapi pejabat dari Polandia, AS dan Uni Eropa segera mengatakan kemungkinan besar itu adalah rudal pertahanan udara Ukraina.

Lukashenko juga mencatat bahwa beberapa anggota oposisi Belarusia, yang melarikan diri ke luar negeri, telah menganjurkan perubahan rezim yang kuat di negara itu, dengan beberapa "ekstremis" di antara mereka bahkan "secara terbuka menyerukan serangan di fasilitas di dalam negara kita."

“Mereka lupa bahwa kerabat mereka sendiri tinggal di wilayah Belarusia,” katanya.

Dia mengatakan negara-negara Barat terus membangun kehadiran militer mereka di negara-negara tetangga Belarusia dan meningkatkan intensitas kegiatan pelatihan tempur mereka di sana.

Semua perkembangan itu mengarah pada “memperburuk situasi militer-politik yang sudah tegang di sekitar negara kita dan di kawasan secara keseluruhan,” dia memperingatkan.

“Sejauh ini kami telah mampu mencegah musuh potensial untuk menggunakan kekuatan militer melawan Belarusia,” kata presiden, menambahkan bahwa negara itu harus tetap waspada, “jangan lewatkan ... tanda-tanda yang menunjukkan persiapan untuk agresi terhadap negara kita. 

Belarusia, sekutu Rusia, telah lama mengungkapkan keprihatinan tentang apa yang dilihatnya sebagai ancaman yang berasal dari Barat dan Ukraina.

Pasukan Belarusia tidak mengambil bagian dalam konflik Ukraina, dengan Minsk mengatakan bahwa mereka tidak memiliki niat agresif terhadap tetangganya. Namun, Belarusia menegaskan kesiapannya untuk mempertahankan diri jika terjadi serangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: