Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Urusan 'Rumah Tangga' Taiwan Sasaran Empuk Asing, China Tuduh Inggris Ambil Kesempatan

Urusan 'Rumah Tangga' Taiwan Sasaran Empuk Asing, China Tuduh Inggris Ambil Kesempatan Kredit Foto: Reuters/Ann Wang
Warta Ekonomi, Beijing -

China mengatakan kunjungan komite anggota parlemen Inggris ke Taiwan merupakan "intervensi menjijikan" urusan internal China. Beijing juga mengancam akan mengambil respon tegas pada apa pun yang merusak kepentingan China.

Hal ini disampaikan dalam pernyataan yang dikeluarkan Kedutaan Besar China di London. Sebagai respons atas kunjungan komite Hubungan Luar Negeri parlemen Inggris ke Taiwan. China mengatakan kunjungan itu pelanggaran terang-terangan prinsip satu China.

Baca Juga: Bela China di Hadapan Pemimpin Negara Dunia, Miliarder Bloomberg Dikritik Habis-Habisan di Negaranya Sendiri

China mengklaim pulau Taiwan yang otonom bagian dari wilayahnya berdasarkan kebijakan "satu China". Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan China.

"Pihak China mendesak pihak Inggris mematuhi komitmennya, menghentikan semua tindakan yang melanggar prinsip satu China, dan berhenti mengintervensi urusan internal China," kata juru bicara kedutaan dalam unggahan di Twitter, Kamis (1/12/2022).

"Langkah pihak Inggris yang merusak kepentingan China akan menghadapi respon keras dari pihak China," imbuhnya.

Juru bicara itu mengatakan kunjungan tersebut mengirimkan sinyal yang salah pada mereka yang ingin kemerdekaan China.

Komite itu bertemu Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang dan dijadwalkan bertemu Presiden Tsai Ing-wen.

Hubungan diplomatik Inggris dan China semakin memburuk beberapa tahun terakhir karena masalah hak asasi manusia, kebijakan politik dan pendekatan China pada Hong Kong yang bekas jajahan Inggris.

Pada awal pekan ini Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan tantangan Beijing yang sistematis pada kepentingan dan nilai-nilai Inggris semakin parah. Ia mengatakan akan menghadapi pesaing internasional tidak dengan retorika besar tapi pragmatisme yang kuat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: