Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Mengenang Karir Politiknya Terbentuk di Dapur Megawati

Ganjar Mengenang Karir Politiknya Terbentuk di Dapur Megawati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan berkas rekomendasi kepada bakal calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kedua kiri) disaksikan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar Karolin Margret Natasa (kedua kanan) dan Suryadman Gidot di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/1). PDIP resmi mengumumkan para cagub dan cawagub enam provinsi yakni provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur pada Pilkada 2018 | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bercerita soal perjalanan karir politiknya tak lepas dari dapur rumah Megawati Soekarno Putri di Kebagusan, Jakarta Selatan

Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi tamu podcast Ngopol (Ngopi Politik) di chanel youtube NgopiBarengID. Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo menceritakan kisahnya terjun dalam dunia politik dan bergabung dengan PDIP.

“Saya itu sudah gabung dengan PDI sejak tahun 1992, saat saya masih mahasiswa di Jogja. Waktu itu masih PDI, belum PDIP. Saya sudah mulai ikut kampanye, bertemu Suryadi, Pak Kwik (Kwik Kian Gie) dan lainnya enggak pernah saya lupakan,” kata Ganjar.

Kecintaannya pada PDIP berlanjut saat Ganjar merantau ke Jakarta. Saat itu, Ganjar Pranowo mengatakan sering main ke rumah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di Kebagusan, Jakarta Selatan.

“Tahun 1999 saya ke Jakarta, saat itu saya bukan siapa-siapa. Karena senang dengan PDIP, jadi saya sering main ke rumah Ibu Megawati di Kebagusan. Setiap sore saya nongkrong dengan teman-teman di Kebagusan. Dan kalau nongkrong ya di dapurnya Ibu Megawati itu,” kenang Ganjar.

Ternyata kebiasaan nongkrong di dapur Megawati itu membuat Ganjar mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman tentang politik.

Ia sering bertemu dengan Taufiq Kiemas, dan ngobrol tentang politik meski dengan hal yang sederhana. Ganjar memang mengakui dekat dengan suami Megawati Soekarno Putri itu.

“Ya selama saya nongkrong di dapur bareng teman-teman, Mas Taufiq datang. Biasanya beliau absen, kamu datang ke sini ongkos bis habis berapa. Misalnya Rp 100.000, kemudian Mas Taufiq memberi Rp 50.000. Saya tanya kenapa dikasih dan hanya separuh, beliau menjawab, 'Njar, begini caranya gotong royong.' Itu salah satu pelajaran dari mas Taufiq yang selalu saya ingat,” katanya.

Saking seringnya nongkrong di dapur Megawati, Ganjar hafal betul bahwa masakan paling enak dari Presiden RI ke-5 itu adalah mi rebus. Setiap ia datang bersama teman-temannya, selalu makan masakan itu.

"Bahkan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) itu setiap malam datang ke rumah Ibu. Setiap jam 10 malam, Gus Dur selalu minta dibuatkan mi instan dan dobel,” ucapnya.

Perjalanan politik Ganjar kemudian menemukan jalannya. Ia dipercaya menjadi bagian dari Badan Diklat Partai PDIP dan berkeliling se-Indonesia untuk memberikan pengarahan pada kader. Kemudian, tahun 2004, Ganjar ditugaskan untuk maju sebagai calon anggota DPR RI dan terpilih.

“Saya dibantu Mas Conny (Cornelis Lay) Mas Sonny Keraf, Mas Pramono Anung untuk maju DPR dan alhamdulillah jadi. Setelah itu, saya diminta maju sebagai Gubernur Jawa Tengah sampai sekarang,” pungkasnya.

Ganjar Pranowo juga menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024 kepada para ketua umum partai, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Ada proses partai yang ada di masing-masing, dan di PDI Perjuangan ada proses; dan PDI Perjuangan itu pasti ada dong Ibu Ketua Umum (Megawati) dan itu sudah berkali-kali kami bicarakan," kata Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Jumat.

Menanggapi adanya dukungan dari Partai Amanat Nasional (PAN), Ganjar mempersilakan para ketua umum partai berdiskusi dan menentukan terkait pencapresan dirinya.

"Pasti antarpartai nanti akan terjadi komunikasi. Biarlah para ketua umum ini nanti yang bicara dan menentukan soal capres ini," tambahnya.

Menurut Ganjar, setiap partai memiliki mekanisme internal dan dia menghormati proses tersebut. Dia juga berterima kasih karena mendapat apresiasi dari partai politik lain.

"Saya menyampaikan terima kasih, boleh dong menyampaikan terima kasih karena sebagai kader PDI Perjuangan diapresiasi oleh partai lain," katanya.

Kendati demikian, Ganjar menilai masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa PAN mengusung dirinya sebagai capres pada Pilpres 2024.

"Semuanya masih terlalu dini ya. Saya tadi datang itu dalam rangka menyambut Muskerwil di PAN dan ini baru PAN Jateng, tidak tahu yang lain," imbuhnya.

Dia pun menegaskan saat ini sedang fokus menjalankan tugas sebagai kepala daerah dan mengurus berbagai permasalahan di Jawa Tengah.

"Tugas saya masih menjalankan sebagai gubernur, mengendalikan inflasi hari ini, kita juga sedang menyiapkan Natal dan Tahun Baru, ini sudah masuk Desember ya. Banjir masih ada, tanah longsor masih ada, itu tentu menjadi perhatian saya," ujar Ganjar.

Dia kembali menegaskan bahwa Megawati Soekarnoputri yang akan menentukan apakah dirinya akan maju sebagai capres atau tidak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: