Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

73,5 Persen Masyarakat Puas Akan Kinerja Jokowi, Zulhas Ngaku Tak Kaget: Saya Pernah Ditelpon Satu Hari 9 Kali!

73,5 Persen Masyarakat Puas Akan Kinerja Jokowi, Zulhas Ngaku Tak Kaget: Saya Pernah Ditelpon Satu Hari 9 Kali! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Poltracking Indonesia menyatakan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 73,2 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan drastis dari survei sebelumnya.

Survei ini digelar pada 21-27 November 2022 dengan jumlah sampel 1.220 responden dan margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode sampel survei menggunakan multistage random sampling.

Untuk tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin menurut survei ini, sebesar 64,7 persen. Sebanyak 22,1 persen menyatakan kurang puas, dan 6,5 persen responden mengaku sangat tidak puas. Sedangkan terhadap Presiden Jokowi, sebesar 73,5 persen responden mengaku puas, dan 18,7 persen merasa tidak puas. 

Baca Juga: Bamsoet 'Ngomporin' Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi, Orang PDIP Langsung 'Seruduk': Mengkhianati Kontrak Politik dengan Rakyat!

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menjelaskan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mengalami fluktuasi dalam rentang Oktober 2021 hingga November 2022. Pada Oktober 2021, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi berada di angka 68,4 persen. Menurun hingga 59,1 persen pada Mei 2022. Lalu kembali naik pada Agustus 2022 di angka 68,4 persen. 

"Namun sepanjang tahun 2022 relatif terus mengalami peningkatan," kata Hanta dalam paparan hasil surveinya di Jakarta, kemarin.

Jika digabungkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf mencapai 73,2 persen. Sebanyak 16,3 persen responden menyatakan kurang puas, dan 2,7 persen sangat tidak puas.

Dijelaskan Hanta, ada beberapa faktor yang membuat tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf meningkat. Di antaranya, program bantuan sosial yang mencapai 23,4 persen, dan pembangunan proyek nasional 9,7 persen.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tak kaget melihat hasil survei Poltracking. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari kerja keras Jokowi yang meminta para menterinya optimal dalam bekerja.

"Kita ini (menteri), bisa ditelpon seperti minum obat itu. Pagi ditelpon, siang ditelpon, malam ditelpon. Bisa begitu tuh. Saya pernah ditelpon satu hari 9 kali tuh pernah. Satu hari, 9 kali ditelpon," kata pria yang akrab disapa Zulhas.

Ia menganggap meningkatnya kepuasan publik terhadap Pemerintah sebagai fenomena. Berkaca di beberapa pemerintahan negara lain, tingkat kepuasan publik biasanya menurun setelah Presiden mencapai dua kali periodenya.

Di sisi lain, ia juga menilai sosok Jokowi sebagai seorang pekerja keras. Bahkan, ia menyebut Jokowi bekerja lebih keras dari pada para menterinya. Contohnya, saat mengikuti dinamika kunjungan kerja Jokowi yang padat.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menilai, tingkat kepuasan terhadap pemerintah yang mencapai 73,2 persen merupakan sejarah dalam perkembangan demokrasi sejak Pilpres secara langsung.

Baca Juga: Kecurigaan Gatot Nurmantyo Nggak Main-main Soal Jokowi Tiga Periode: Ada Orang Dekat Presiden yang Jadi Pengkhianat!

"Saya belum pernah melihat catatan presiden yang mendekati satu tahun Pemilu surveinya bisa naik turun tingkat kepuasannya. Karena biasanya rata-rata kalau sudah tinggal satu tahun mendekati Pemilu itu surveinya pasti sudah di bawah 50 persen," katanya.

Ia masih ingat betul, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi, sebelum kenaikan BBM di angka 70 persen. Saat harga BBM naik, survei kepuasannya turun sampai 59 persen. Namun, saat ini angkanya tembus 73 persen.

"Menurut saya ini adalah pertaruhan leadership kepala negara. Dan Pak Jokowi ini memperlihatkan pola leadership-nya bagus," kata mantan ketua umum Hipmi itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: