Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

73,5 Persen Masyarakat Puas Akan Kinerja Jokowi, Zulhas Ngaku Tak Kaget: Saya Pernah Ditelpon Satu Hari 9 Kali!

73,5 Persen Masyarakat Puas Akan Kinerja Jokowi, Zulhas Ngaku Tak Kaget: Saya Pernah Ditelpon Satu Hari 9 Kali! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar

Padahal di saat bersamaan, dunia tengah dilanda ketidakpastian. Ditambah lagi dengan dampak yang ditimbulkan dari perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung berakhir hingga saat ini.

Namun, kata dia, pertumbuhan ekonomi nasional masih menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Inflasi Indonesia di bawah 6 persen, pertumbuhan domestik juga bagus, konsumsi domestik pun demikian. 

"Ini mencerminkan bahwa kepemimpinan Pak Jokowi dalam mengarahkan kabinetnya untuk membuat kebijakan itu benar-benar tepat sasaran," tukas Bahlil.

Baca Juga: Jokowi Mohon Buka Kuping Lebar-lebar! Gatot Nurmantyo Kasih Peringatan Serius Soal Tiga Periode: Kalau Melanggar, Rakyat Bisa Mengusir!

Kekuatan kepemimpinan Jokowi juga terlihat dari membangkitkan negara saat dalam keadaan krisis. Kata Bahlil, Jokowi out of the box. Misalnya dalam menekan laju inflasi.

Saat inflasi naik, Jokowi mengarahkan anak buahnya untuk membantu mengendalikan inflasi. Seperti, mengecek komoditas mana yang berkontribusi besar terhadap naiknya inflasi. Sehingga ditemukan titik persoalan dan dicarikan jalan keluarnya. Dengan begitu hasilnya inflasi bisa ditekan.

Bahlil juga mengapresiasi cara Presiden menciptakan lapangan kerja di Indonesia. Yakni, mendorong menterinya menggaet investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

"Kami diminta untuk melayani investor dengan baik dalam rangka menciptakan lapangan kerja. Saya juga senang dengan penciptaan lapangan kerja yang sudah 60 persen," tegas eks Ketua HIPMI ini.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai, kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah karena banyak program yang berjalan dengan baik dan prestasi yang diraih dalam dua periode masa kepemimpinan Jokowi. Sebab, Pemerintah berhasil kembali memulihkan ekonomi pasca pandemi. Bahkan, kebijakan yang telah dilakukan pemerintahan saat ini diakui keberhasilannya oleh dunia.

Di sisi lain, pria yang akrab disapa Bamsoet ini juga menyinggung apakah kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf ada kaitannya dengan keinginan publik untuk memperpanjang masa jabatan presiden dan wakil presiden.

"Artinya, pemerintah hari ini 2 tahun lalu kehilangan kesempatan untuk bergerak karena Covid," katanya.

Bamsoet kemudian menyinggung soal pro-kontra pembahasan perpanjangan masa jabatan presiden hingga presiden tiga periode. Ia berkaca pada kondisi yang terjadi di Inggris akibat peralihan kepemimpinan. Bukannya memperbaiki, peralihan kepemimpinan justru membuat perekonomian Negara Ratu Elizabeth merosot tajam.

Baca Juga: Tokoh NU Ini Tentang Keras Wacana Penundaan Pilpres 2024 untuk Lenggangkan Tiga Periode Presiden Jokowi

"Sehingga mereka, Inggris bersusah-payah mereka me-recovery kembali untuk ekonomi yang sangat terpukul akibat Ukraina dan Rusia," tutur politisi Golkar itu.

Menurutnya, penyelenggaraan Pemilu ini harus dipertimbangkan kembali. Sebab dampak dari pesta demokrasi nasional itu dapat menimbulkan gejolak di dalam negeri.

"Tentu kita juga mesti menghitung kembali, karena kita tahu bahwa Pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional baik menjelang, selama hingga pasca-penyelenggaran Pemilu," tuturnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: