Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Diskon, Bos Bank Mandiri Gercep Borong Saham BMRI Senilai Rp505 Juta, Ini Sosoknya!

Saat Diskon, Bos Bank Mandiri Gercep Borong Saham BMRI Senilai Rp505 Juta, Ini Sosoknya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Diskon harga saham kerap dimanfaatkan investor untuk menyerok saham-saham pilihan dengan harga yang lebih rendah. Hal demikian juga dilakukan oleh salah satu petinggi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), yakni Timothy Utama.

Dalam suratnya di keterbukaan informasi, Timothy yang menjabat sebagai Direktur Bank Mandiri ini menyampaikan bahwa telah memborong hingga 50.000 lembar saham BMRI pada 8 Desember 2022. Asal tahu saja, saat itu harga saham BMRI sedang dalam tren pelemahan dengan koreksi lebih dari -3%.

Baca Juga: Bos Blibli Habiskan Puluhan Miliar Rupiah Demi Borong Saham Perusahaan, Begini Rincian Transaksinya

Timothy mengungkapkan, pembelian saham dilakukan di harga Rp10.100 per saham. Jika dikalkulasikan, Timothy merogoh kocek hingga Rp505 juta dalam transaksi tersebut. Hal itu membuat kepemilikan Timothy dalam saham BMRI bertambah dari 0,0011081% atau 517.100 lembar saham menjadi 0,0012152% atau 567.100 lembar saham.

"Tujuan transaksi adalah investasi dengan status kepemilikan saham langsung," ungkapnya dalam keterbukaan informasi, Senin, 12 Desember 2022.

Merujuk laman resmi Bank Mandiri, Timothy Utama merupakan Direktur Information Technology. Pria kelahiran Jakarta tahun 1965 silam ini menamatkan studi S1 Bachelor of Business Administration in Accounting and Finance di Texas A&M University, USA. Sejumlah pengalaman yang dimiliki Timothy, seperti Managing Director, Head of Operations and Technology Citibank (2016-2021), Chief Operations and Technology Officer Singapore Exchange (2012-2015) dan Director Operation & Technology Bank Permata (2010-2012)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: