Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fantastis, Erdogan Pamer Ladang Minyak Baru Turki yang Nilainya Bikin Amerika Menganga!

Fantastis, Erdogan Pamer Ladang Minyak Baru Turki yang Nilainya Bikin Amerika Menganga! Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Ankara -

Sekitar 150 juta barel cadangan minyak bersih ditemukan di Gunung Gabar, di Provinsi Sirnak tenggara Turkiye, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada Senin setelah pertemuan dengan Kabinet Menteri.

Penemuan itu, kata presiden, dikatakan sebagai salah satu dari sepuluh penemuan darat terbesar tahun 2022, bernilai sekitar 12 miliar dolar AS.

Baca Juga: Penting, Erdogan Ingin Bantu Putin Selesaikan Konflik di Ukraina

“Kami memproduksi 5.000 barel per hari di empat sumur di wilayah ini, yang memiliki kualitas minyak yang sangat tinggi,” kata Erdogan seperti dikutip Anadolu Agency.

“Sementara banyak perusahaan minyak dan gas alam menyerah selama pandemi, Turkish Petroleum mempercepat kegiatan eksplorasi dan produksinya. Dengan 34 penemuan lagi di tahun 2021 saja, kami menambahkan 71 juta barel lagi ke cadangan kami saat ini,” tambahnya.

Turkiye berencana untuk meningkatkan produksi minyaknya menjadi 100.000 barel setiap hari, memperluas penelitian seismik, pengeboran, dan pengembangan peningkatan produktivitas lainnya, ungkap Erdogan.

Penemuan itu terjadi kurang dari sebulan setelah Turkiye dilaporkan mencari potongan harga lebih dari 25% untuk pasokan gas alam dari Rusia, yang mengirimkan sekitar 44% gas Ankara.

Kedua negara semakin sering bekerja sama dalam pasokan dan distribusi energi, terutama setelah serangan terhadap pipa gas Nord Stream di Laut Hitam.

Pekan lalu, Financial Times melaporkan bahwa pejabat Barat menganggap Turkiye bertanggung jawab atas gangguan pengiriman minyak dari Laut Hitam, setelah Ankara menghentikan 22 kapal tanker yang membawa minyak mentah untuk melintasi perairan teritorialnya, dengan alasan masalah asuransi.

Kapal-kapal itu ditahan beberapa hari setelah Uni Eropa, negara-negara G7, dan Australia memberlakukan batas harga $60 per barel untuk ekspor minyak mentah lintas laut Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: